Kepala Desa Tanjungtiga, Syukur, mengungkapkan bahwa kondisi tanggul yang kritis ini telah berlangsung cukup lama tanpa adanya penanggulangan dari pihak terkait.
“Dengan kondisi tanggul kali mati yang kian memprihatinkan dan kritis, hingga saat ini belum ada penanganan atau perbaikan oleh dinas terkait,” tegas Syukur.
Syukur juga menjelaskan bahwa empat tahun lalu, BPBD Subang sempat menanggulangi tanggul dengan pembangunan bronjong. Namun, upaya tersebut tak bertahan lama, karena derasnya aliran Sungai Ciasem menyebabkan bronjong kembali ambruk dan hanyut terbawa arus.
“Kami, atas nama pemerintah Desa Tanjungtiga, sudah melakukan berbagai upaya pengajuan, namun hingga saat ini tak kunjung dikabulkan,” ujar Syukur.
Pihaknya mendesak dinas terkait untuk segera turun ke lokasi guna meninjau kondisi tanggul kritis dan melakukan perbaikan permanen.
“Kami berharap ada peninggian Tembok Penahan Tanah, pelebaran tanggul, serta penyodetan Sungai Ciasem agar potensi banjir akibat luapan sungai bisa diminimalisir,” tutup Syukur.
Editor : Yudy Heryawan Juanda