get app
inews
Aa Text
Read Next : Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Regional Jawa Tanam 95.000 Pohon di Tahun 2024

Purnama Subang Cara Pertamina EP Berdayakan Para Mantan Pekerja Migran Menuju Kemandirian

Rabu, 11 September 2024 | 08:36 WIB
header img
Melalui Purnama Subang, Supianto mantan PMI berhasil ubah limbah diapers menjadi pot bunga yang bernilai tinggi. (Foto: Yudy H Juanda)

Dalam rangka meningkatkan keterampilannya, Pertamina EP mengirim Supianto ke Surabaya untuk mengikuti pelatihan pembuatan pot bunga. Supianto kemudian mengembangkan ide kreatifnya, dengan mengganti bahan dasar batu alam yang biasa digunakan dalam pembuatan pot dengan limbah diapers yang mereka temukan.

"Ketika Pertamina masuk, kita diajarkan untuk membuat pot yang lebih bagus daripada itu lalu kita dikirim ke Surabaya, tapi bukan pot bunga dari Pampers sebenarnya di sananya cuman ada pengrajin pot dari batu alam, nah kita ganti batunya oleh limbah pampers," ungkapnya. 

Ternyata, lanjut Supianto, pot bunga dari limbah diapers tersebut disukai banyak orang. Bahkan pot bunga tersebut kini telah terjual hingga ke luar negeri. 

"Pertama sekolah-sekolah yang banyak membeli, kini penjualan sudah sampai ke Taiwan. Untuk pot bunga biasa dijual Rp5000 hingga Rp20.000. Tapi kalau yang impor mencapai Rp300.000 karena lebih bagus menggunakan cetakan," imbuhnya. 

Supianto kini memproduksi puluhan pot bunga setiap harinya, dibantu oleh para pelajar yang magang. Usaha ini tidak hanya mengurangi limbah diapers, tetapi juga menjadi solusi untuk kesulitan ekonomi mantan pekerja migran, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Kisah serupa datang dari Yanti (40), mantan PMI lainnya dari Desa Compreng. Yanti, yang bekerja di Taiwan selama 11 tahun, menghadapi kesulitan ekonomi setelah pulang ke kampung halaman. Ia bahkan sempat kehabisan uang untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Karena hidup di kampung enggak ada pemasukan, waktu itu belum punya suami lagi, dan uang digunakan untuk menikahkan anak jadi pernah sampai gak punya uang sama sekali. Sisa Rp60.000 digunakan modal untuk berjualan kripik pangsit," katanya. 


Yanti (40) perlihatkan jualan UMKMnya dengan kemasan lebih baik setelah mendapatkan pelatihan dari Purnama Subang. (Foto: Yudy H Juanda)

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut