“Tekad bersama hanya bisa diwujudkan bila rakyat punya saluran untuk ikut menentukan arah perjalanan bangsa dan ketidakadilan bisa dikikis,” ungkapnya.
"Untuk itu kita harus berani melakukan telaah dan pengkajian ulang atas apa yang telah terjadi sejak Era Reformasi hingga hari ini, dimana beberapa indikator kesenjangan dan karakter jati diri bangsa Pancasila yang faktanya semakin memudar, menjadi invidualistis, materialis dan pragmatis. Kita harus koreksi, untuk kembali ke Pancasila," sambung LaNyalla
Sementara itu, Rais 'Aam JATMAN, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya, mengapresiasi apa yang disampaikan Ketua DPD RI terkait tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Ia berharap bangsa ini menyadari kondisi Indonesia dan tantangan dunia ke depan, serta bersatu untuk menghadapinya.
"Apa yang disampaikan Pak LaNyalla memang benar. Ketegangan geopolitik global memang mengerikan dampaknya. Saya berharap fakta-fakta tersebut menjadi peringatan untuk kita semua. Pra Muktamar maupun Muktamar JATMAN nanti perlu juga memperhatikannya, sehingga kita mampu membantu menciptakan ketahanan-ketahanan bagi bangsa ini," kata Habib Luthfi.
Habib Luthfi berharap agar Pra Muktamar dan Muktamar nantinya tidak membahas politik praktis, sehingga Thoriqoh tetap murni dan benar-benar bersih dari kepentingan politik, kecuali dalam hal yang menyangkut masalah kebangsaan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda