Istri Sibuk Berdagang, Seorang Ayah di Subang Tega Setubuhi Anak Kandung Hingga Hamil

SUBANG, iNewsSubang.id - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Subang berhasil menangkap HN (35) yang telah melakukan rupadaksa terhadap anak kandungnya sendiri yang berusia 13 tahun. Ironisnya, akibat perbuatan pelaku, kini korban tengah hamil 5 bulan. 

Pelaku sempat akan menjadi bulan-bulanan warga. Beruntung petugas kepolisian segera datang untuk menangkap pelaku. 

Baca Juga

Raih 2287 Suara, Sholehudin Menang di Pilkades Blanakan Subang

BACA JUGA : Damkar Subang Evakuasi Ular King Kobra di Perumahan BSK

Menurut Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, dalam melakukan aksi bejadnya, pelaku mengancam hingga membekal korban. 

Baca Juga

22 Desa Gelar Pilkades, Polres Subang Terjunkan 723 Personil

"Modus operandi yaitu mengancam, memaksa, dan membekap mulut korban. Korban merupakan anak kandung dari pada tersangka itu sendiri," ujarnya dalam konferensi pers di Mapolres Subang, Rabu (26/7/2023). 

BACA JUGA : Geger! Mayat Pria Tanpa Busana Ditemukan di Areal Pesawahan di Pantura Subang

AKBP Ariek menjelaskan, pelaku sudah melakukan aksi rupadaksa terhadap anak kandungnya sebanyak 10 kali selama satu tahun terakhir. Pelaku melakukan aksi rupadaksa kepada anak kandungnya di kontrakannya di Kecamatan Pabuaran, Subang. 

Baca Juga

Jelas Pilkades Serentak, Tim Gabungan Laksanakan Apel Gelar Pasukan di Polres Subang

"Perbuatan melakukan persetubuhan terhadap korban itu sudah sebanyak 10 kali, akibat persetubuhan tersebut saat ini korban mengalami kehamilan dengan usia 5 bulan," katanya. 

HN mengaku tega melakukan aksi bejadnya kepada anak kandungnya karena dalam kondisi mabuk. Selain itu, kondisi istri yang baru melahirkan dijadikan alasan oleh tersangka. 

BACA JUGA : APV Vs Panther di Ranggawulung Subang, Berikut Kronologinya

Baca Juga

Nunggak Pajak Kendaraan, Tahun 2024 Warga Jabar Bakal Ditolak Isi BBM di SPBU

"Mabuk, karena istri baru juga melahirkan, istri lagi jualan jaraknya lumayan jauh dari rumah," kata tersangka. 

Akbat perbuatannya, pelaku terancam hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15  tahun, serta denda paling banyak Rp5 miliar, serta ditambah satu pertiga karena pelaku merupakan ayah kandung yang seharusnya melindungi korban. 

Editor : Yudy Heryawan Juanda