JAKARTA, iNews.id - Hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan akhirnya diumumkan. TGIPF menyampaikan bahwa gas air mata menjadi penyebab korban tragedi Kanjuruhan tewas, cacat dan kritis karena berdesak-desakan.
BACA JUGA : Buntut Tragedi Kanjuruhan, Polri Tetapkan 6 Orang Jadi Tersangka
TGIPF juga menyebut Tragedi Kanjuruhan lebih mengerikan daripada tayangan yang beredar di televisi dan media sosial.
"Yang mati, cacat dan kritis dipastikan terjadi karena desak-desakan karena setelah ada gas air mata disemprotkan itu penyebabnya," ujar Ketua TGIPF Mahfud MD saat jumpa pers di Istana, Jumat (14/10/2022).
BACA JUGA : Inilah 6 Orang Tersangka Kasus Kanjuruhan, Salah Satunya Kabagops Polres Malang
Mahmud MD menambahkan, bahwa tingkat keberbahayaan racun gas air mata saat ini sedang diperiksa oleh BRIN.
Sebelum mengumumkan hasil investigasi, Mahfud MD juga menyerahkan kesimpulan dan rekomendasi Tragedi Kanjuruhan ke Presiden Jokowi di Istana.
"Fakta kami temukan korban jatuh proses berbeda dengan yang beredar lebih mengerikan dari televisi dan medsos, kami rekonstruksi 32 CCTV dimiliki aparat," katanya.
BACA JUGA : Kapolri Jelaskan 6 Peran Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Salah Satunya Perintahkan Tembak Gas Air Mata
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan merenggut korban jiwa sebanyak 131 orang. Ribuan supporter di atas tribun ricuh hingga berdesakan ketika petugas menembakkan gas air mata.
Artikel ini sebelumnya telah terbit dengan judul : TGIPF : Tragedi Kanjuruhan karena Desak-Desakan setelah Gas Air Mata Disemprotkan
Editor : Yudy Heryawan Juanda