Maxi menegaskan, pencegahan paling efektif adalah vaksinasi campak dan rubella (MR) bagi bayi usia 9 bulan, serta booster campak untuk balita usia 18 bulan dan anak kelas 1 SD.
“Sebagai pendukung juga harus menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” ungkapnya.
Untuk menekan penyebaran, Dinkes Subang kini menginstruksikan 40 puskesmas untuk aktif jemput bola mencari anak-anak yang belum mendapat imunisasi.
“Jadi sekarang kita lagi menginstruksikan sebanyak 40 puskesmas untuk keliling mencari anak-anak yang masih luput dari imunisasi, dan hingga bulan Agustus 2025, jumlah angka yang telah divaksin sebanyak 56 persen,” pungkas Maxi.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait