Ia juga menjelaskan bahwa seluruh infrastruktur pipa selama ini dirawat secara berkala dan sesuai prosedur. Namun, kebocoran ini merupakan insiden yang tidak bisa dideteksi sebelumnya.
“Selama ini kami melakukan perawatan rutin, sesuai prosedur. Tapi untuk kasus seperti ini, kebocoran terjadi secara mendadak dan tidak bisa terdeteksi sejak awal,” jelasnya.
Dampak dari kebocoran dan ledakan ini juga dirasakan langsung oleh masyarakat pengguna gas kota. Distribusi gas ke sekitar sembilan ribu pelanggan di empat desa dihentikan sementara waktu. Pertamina EP pun mengimbau warga untuk sementara waktu menggunakan gas LPG untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
“Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Untuk sementara, masyarakat bisa menggunakan LPG sampai distribusi gas kota kembali normal,” tutup Ndirga.
Saat ini, tim teknis dari Pertamina EP masih terus melakukan perbaikan dan pemantauan di lokasi untuk memastikan situasi benar-benar aman dan distribusi gas bisa kembali berjalan normal secepat mungkin.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait