“Insyaallah infrastruktur tidak akan dibangun hanya di bagian selatan, tapi juga di Pantura. Dan Insyaallah selesai 2027, disambut baik oleh Pak Gubernur. Insyaallah beliau akan menggelontorkan Rp190 miliar untuk perbaikan jalan,” jelasnya.
Reynaldy menekankan bahwa jargon “Subang Ngabret” bukan sekadar semboyan, tetapi harus berdampak nyata bagi masyarakat.
“Target saya 2028, Subang Ngabret dan Jawa Barat Istimewa bisa dirasakan, bukan hanya sekadar kata-kata,” tambahnya.
Ia juga mendorong warga Pamanukan untuk terus meningkatkan kapasitas diri agar tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan.
“Pamanukan punya sejarah panjang, dengan potensi pertanian, perdagangan, perikanan, dan UMKM. Jangan sampai hanya jadi penonton dalam perkembangan Subang,” imbuhnya.
Menutup sambutannya, Bupati menegaskan sinergi antara Pemerintah Kabupaten Subang dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menyusun langkah-langkah strategis pembangunan yang menyeluruh.
"Abdi sareng (saya bersama) Pak Gubernur sedang menata Subang dan Jawa Barat—dari infrastruktur hingga mental masyarakat—agar Subang menjadi kabupaten terbaik di Jawa Barat," pungkasnya.
Puncak acara Milangkala ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng dan pelepasan burung oleh Bupati Reynaldy bersama Camat Pamanukan. Prosesi ini menjadi simbol harapan akan kesejahteraan dan pertumbuhan yang berkelanjutan di wilayah Subang utara.
Acara turut dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Subang, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kabag Tapem Setda Subang, Forkopimcam Pamanukan, serta ribuan warga yang memadati Alun-Alun Kecamatan Pamanukan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait