SUBANG, iNewsSubang.id – Jembatan sungai Cilamatan di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat, menjadi perbincangan hangat. Baru dua bulan selesai dibangun, jembatan yang menelan biaya Rp996 juta tersebut sudah mengalami kerusakan serius.
Kondisi retak dan melengkung pada jembatan ini viral di media sosial, bahkan netizen menjuluki jembatan tersebut sebagai "jembatan sirotol mustakim" karena dinilai berbahaya bagi penggunanya.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Subang, Hendra Purnawan, langsung turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran informasi.
“Saya langsung tinjau ke lokasi ternyata tidak jauh berbeda dengan apa yang viral di media sosial. Dan ini tentunya menjadi catatan khusus bagi kami dari Komisi III,” ujarnya kepada iNewsSubang.id, Jumat (10/1/2025).
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan segera memanggil Dinas PUPR terkait proyek pembangunan tersebut.
“Kami akan coba memanggil kembali Dinas PUPR terkait dengan pekerjaan ini. Kalau tidak salah ini pekerjaan dari BTT tahun 2024, yang besarnya kurang lebih Rp996 juta,” katanya.
Hendra juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kualitas bahan yang digunakan.
“Kita lihat bahwa besinya kemungkinan besi bekas kemarin, sehingga ada lengkungan yang tentunya kita khawatir kekuatannya tidak akan menjamin sampai lama. Jadi sekali lagi bahwa ini menjadi catatan khusus kita, dan kita coba hari Senin akan konfirmasi dengan Dinas PUPR,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proyek tersebut kemungkinan masih dalam masa pemeliharaan oleh pihak ketiga.
“Apabila pekerjaan ini selesai di bulan November 2024, kemungkinan masih ada pemeliharaan yang masih menjadi kewajiban dari pihak ketiga. Dan sekalian akan panggil dengan pihak ketiganya,” jelas Hendra.
Kasus ini menjadi perhatian serius, terutama karena menyangkut keselamatan masyarakat yang menggunakan jembatan tersebut. Komisi III DPRD Subang memastikan akan menindaklanjuti masalah ini demi mendapatkan kejelasan dan solusi.
Jembatan Sukahurip pernah ambruk pada akhir tahun 2023 akibat hantaman arus sungai yang deras setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Jembatan tersebut kemudian dibangun kembali pada akhir tahun 2024 menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp996 juta. Dalam proses pembangunannya, rangka besi dari jembatan sebelumnya turut digunakan kembali.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait