"Saya juga menitipkan pesan kepada pemerintah daerah agar bertindak cepat untuk mengatasi musibah ini. Sehingga masyarakat bisa langsung menerima dampaknya, agar tidak ada masyarakat yang merasa diabaikan oleh pemerintah," tegasnya.
Angin puting beliung ini berdampak pada 24 kepala keluarga (KK) dengan 24 bangunan yang rusak, termasuk 19 rumah rusak ringan dan 6 rumah rusak berat. Akibatnya, sebanyak 35 warga, termasuk lima balita dan dua lansia, harus mengungsi sementara ke Masjid At-Taqwa. Seorang warga dilaporkan mengalami luka-luka dan telah mendapat penanganan medis.
Reynaldy juga memberikan apresiasi kepada tim penanganan bencana yang bertindak cepat. "Alhamdulillah, terima kasih juga kepada Tagana, BPBD yang sudah responsif hari ini langsung turun membantu evakuasi. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi angin puting beliung seperti ini sehingga membuat masyarakat tidak lagi merasa risau,” imbuhnya.
Kejadian bencana ini bermula saat sebagian wilayah Subang Selatan diguyur hujan deras yang disertai angin kencang, menyebabkan pohon-pohon tumbang menimpa rumah warga dan jaringan listrik. Pohon tumbang juga menutup akses jalan raya provinsi di Kecamatan Cisalak, bahkan membuat jalur alternatif Subang-Sumedang tidak bisa dilalui kendaraan.
Penanganan bencana ini melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat desa setempat, TNI, Polri, BPBD Kabupaten Subang, Tagana, dan masyarakat. Akses jalan dan distribusi bantuan sementara ini menjadi fokus utama untuk mempercepat proses pemulihan di daerah terdampak.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait