SUBANG, iNews.id - Kabupaten Subang dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbanyak. Menurut data Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Subang, selama semester pertama 2024, sebanyak 4.323 warga Subang tercatat bekerja di luar negeri. Jumlah ini belum termasuk mereka yang berangkat secara non-prosedural.
Namun, tantangan besar dihadapi oleh para PMI ketika mereka kembali ke tanah air. Banyak dari mereka kesulitan mengelola keuangan yang diperoleh selama bekerja di luar negeri. Setelah kembali, mencari pekerjaan di Indonesia pun menjadi masalah tersendiri, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Hal ini dialami oleh Supianto, mantan PMI asal Desa Compreng, Kecamatan Compreng, Subang.
Supianto (40), yang pernah bekerja di Taiwan, kembali ke tanah air pada tahun 2019 dalam usia 38 tahun. Seiring waktu, tabungannya menipis, sementara ia kesulitan mendapatkan pekerjaan karena faktor usia.
"Sulitnya cari kerjaan karena umur saya udah mentok kalau di Indonesia kan 35 tahun sedangkan saya 42, di tahun 2019 berarti saya 38," ujarnya kepada Subang.iNews.id, Rabu (11/9/2024).
Berangkat dari kondisi tersebut, Pertamina EP Subang Field tergerak untuk membantu para mantan pekerja migran melalui program Purna Pekerja Migran Indonesia Berdaya Bersama Subang (Purnama Subang). Program ini bertujuan untuk memberdayakan para mantan PMI agar mampu mandiri secara ekonomi dan sosial.
Supianto, yang memiliki ketertarikan pada kegiatan lingkungan, mulai terlibat dalam upaya membersihkan sungai dan pantai bersama rekan-rekan mantan PMI lainnya. Saat membersihkan daerah aliran sungai, mereka menemukan banyak limbah, seperti styrofoam dan popok bekas.
"Waktu pertamanya kan saya penggiat lingkungan, saya bersih-bersih bantaran sungai sama temen-temen buruh migran. Ketika bersih-bersih itu banyak sampah styrefoam sama pampers bekas," katanya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait