SUBANG, iNews.id - Forum BUMDes Kabupaten Subang (FBS) turut serta secara aktif dalam Pamanukan Fair 2024, sebuah pameran yang menjadi ajang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta promosi pariwisata desa, yang diadakan pada Sabtu (18/8).
Ketua Harian FBS, Mustofa, menyampaikan bahwa partisipasi FBS dalam pameran ini adalah bagian dari implementasi program kerja FBS untuk mendukung pemasaran produk-produk UMKM binaan BUMDes Subang dan memperkenalkan potensi wisata desa kepada masyarakat luas. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, dimulai dari hari Sabtu hingga tanggal 20 Agustus 2024.
Mustofa menekankan bahwa pameran ini merupakan langkah konkret dalam memajukan UMKM dan sektor pariwisata desa.
"Partisipasi FBS dalam Pamanukan Fair 2024 menjadi wujud nyata upaya kami untuk membantu pemasaran produk UMKM yang dikelola BUMDes serta mempromosikan potensi wisata desa kepada masyarakat. Dengan demikian, BUMDes dapat memainkan peran kunci dalam memajukan perekonomian lokal," ujarnya.
Mustofa juga menekankan pentingnya pengelolaan yang baik terhadap produk UMKM, mulai dari manajemen produksi hingga branding dan pemasaran.
"Saya yakin, dengan penataan yang baik terhadap produk UMKM binaan BUMDes, mulai dari manajemen produksi hingga branding dan pemasaran, produk-produk UMKM Subang akan mampu bersaing, tidak hanya di tingkat lokal dan regional, tetapi juga di pasar internasional," katanya.
Lebih lanjut, Mustofa menekankan bahwa potensi wisata desa yang dikelola oleh BUMDes juga memiliki daya tarik yang tidak kalah dengan destinasi wisata yang sudah terkenal.
"Ada banyak potensi wisata desa yang sangat menarik. Jika ditata dengan baik, baik dari segi tampilan, pelayanan, maupun fasilitasnya, saya yakin tempat-tempat wisata ini akan populer dan diminati oleh wisatawan, baik lokal maupun internasional. Dampaknya, tentu akan sangat positif bagi perekonomian masyarakat sekitar," ucapnya.
Mustofa juga menambahkan bahwa peningkatan jumlah pengunjung di objek wisata desa akan berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Desa (PAD). Selain itu, pelaku usaha di sekitar lokasi wisata, seperti pedagang kecil, penjual makanan, pengrajin handycraft, penyedia penginapan, dan jasa transportasi seperti ojek dan angkot, juga akan merasakan manfaat ekonomi dari peningkatan tersebut. "Semua sektor akan tumbuh dan maju bersama," ungkapnya.
Namun, Mustofa mengingatkan bahwa untuk mencapai kesuksesan ini, diperlukan kerjasama pentahelix yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemangku kebijakan.
"Kami butuh dukungan dan kebersamaan dari seluruh pihak, demi kemajuan bersama dan kesejahteraan masyarakat Subang. Ini bukan hanya untuk kepentingan individu atau perusahaan tertentu, tetapi untuk kemajuan rakyat Subang secara keseluruhan," tegasnya.
Neni Nurwelly, Ketua Divisi Pengembangan dan Pembinaan Usaha BUMDes sekaligus Ketua Pelaksana Pameran BUMDes di Pamanukan Fair 2024, menyatakan bahwa pameran ini diikuti oleh sekitar 25 BUMDes dengan total 57 produk UMKM yang dipamerkan. Selain itu, sekitar 12 BUMDes turut mempromosikan desa wisata mereka. Neni juga mengakui bahwa masih banyak UMKM di Subang yang perlu mendapatkan pembinaan, terutama terkait legalitas produk, seperti perolehan sertifikat izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), izin halal, izin edar, dan peningkatan kualitas kemasan produk.
"Kondisi UMKM di Subang saat ini masih memerlukan banyak bantuan, terutama dalam hal legalitas dan tampilan produk yang kurang menarik. Inilah yang akan kami bantu, termasuk memperluas pasar mereka," imbuh Neni.
Sementara itu, Ketua BUMDes Banyu Asih Jaya, Desa Gardu Mukti, Kecamatan Tambakdahan, Mima Fitria Muslim, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Forum BUMDes Subang.
"Dengan adanya Forum Bumdes Subang, Alhamdulillah bisa merangkul produk-produk UMKM yang berada dibawah naungan Bumdes yang ada di Kabupaten Subang," kata Mima.
Dia berharap, ke depannya Forum BUMDes dapat memajukan UMKM dan BUMDes di Kabupaten Subang.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait