Ratusan Hektar Sawah dan Tambak di Pantura Subang Terendam Banjir

Agus Hidayat
Ratusan hektar sawah dan tambak di pantura Subang terendam banjir. (Foto: Agus Hidayat)

SUBANG, iNewsSubang.id - Ratusan hektar areal persawahan dan tambak di Desa Langensari, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa barat terendam banjir, Kamis (19/1/2023). Banjir diakibat terjadinya pendangkalan dan penyempitan sejumlah saluran pembuangan air yang berada di wilayah areal pertambakan yang mengarah ke laut. 

Pendangkalan dan penyempitan terjadi di 5 saluran pembuangan air sepanjang 20 kilometer. Kelima saluran air tersebut yakni  Kalen Durmin, Kalen Casid, Kalen Parjo, Kalen Nanang, dan Kalen Karman. 

BACA JUGA : Cara Unik Polsek Cibogo Subang Buat Pengendara Tertib Berlalu Lintas

Menurut petani Raim Irawan, pihaknya sangat berharap kelima saluran pembuangan air tersebut dilakukan normalisasi. 

"Ratusan hektare sawah petani dan tambak di daerah ini kerap terendam banjir selain akibat luapan dan air pasang karena terjadinya pendangkalan dan penyempitan daluran air  di wilayah utara  perempangan menuju kelaut   itu," ujarnya. 

BACA JUGA : Larang Murid Bawa Lato-Lato, Sekolah Gelar Razia

"Selama 17 tahun, 5 Saluran air wilayah itu belum pernah dilakukan normalisasi, dan pengerukan sehingga ketika air pasang dengan membawa lumpur dan terjadilah sedimentasi sehingga air tidak lancar dan merendam sawah para petani," tambahnya.

Sementara menurut Kepala Desa Langensari Sodikin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan normalisasi. 

"Perlu dilakukan normalisasi dan pengerukan  karena areal persawahan di wilayah ini kerap di landa  banjir sehingga menjadi langganan banjir jika musim hujan. Dan kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait minta  dilakukan normalisasi 5 kalen," ucap Sodikin. 

BACA JUGA : Dinas Pendidikan Korwil Blanakan Subang Larang Murid Bawa Lato-Lato

Sodikin menambahkan, para petani kini terpaksa belum bisa menanam padi dikarenakan sawahnya masih terendam banjir. 

"Lahan pertanian seluas 200 hektar hingga kini air masih merendam areal pertanian, normalisasi akan menjadi solusi," imbuhnya. 

Sodikin menjelaskan bawa pihaknya baru bisa melakukan normalisasi terhadap satu saluran pembuangan saja. Namun itu telah mengurangi genangan sekitar 20 persen. 

BACA JUGA : Penuhi Kebutuhan Petani, Pupuk Indonesia Siapkan 93.684 Ton Pupuk Subsidi untuk Jabar, DKI & Banten

"Kalen apun telah dinormalisasi, genangan air yang merendam persawahan bisa terminimalisir sekitar 20 prosen," pungkasnya.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network