Wahidin menambahkan bahwa terdapat sepuluh titik longsoran di sepanjang jalur penghubung desa Cupunagara ke arah Cikole, Kabupaten Bandung Barat tersebut. Akibatnya arus lalulintas saat itu tidak dapat melintas dan dialihkan ke jalur alternatif lain.
"Alhamdulillah, saat ini kondisi jalan sudah kembali bisa dilalui setelah para petugas dari BPBD Subang, Muspika, Pemdes dan Relawan serta warga gotong royong membuka jalan agar dapat dilalui minimal kendaraan roda empat dan dua juga para pejalan kaki. Untuk menyingkirkan materil longsor menggunakan alat berat," imbuhnya
BACA JUGA : Kapolri Jelaskan 6 Peran Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Salah Satunya Perintahkan Tembak Gas Air Mata
Sementara menurut saksi mata Jaja, saat itu ia bersama pengendara lainnya Mumuh sedang melintas tepat di bawah tebing yang longsor, yakni di Blok Bungaok. Mereka tidak melihat adanya tanda-tanda longsor. Namun saat hujan mengguuus cukup deras, mereka mendengar gemuruh dan melihay pohon bergerak dan loncat dari motor menyelamatkan diri.
"Ternyata benar terjadi longsor, motor saya dan motor Kang Mumuh yang saya tinggal itu ikut terseret longsoran," pungkas Jaja.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait