SUBANG, iNews.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Subang menyoroti sewa alat berat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Subang. Pasalnya hingga kini PUPR baru menyetorkan PAD sewa alat berat sebesar 8 persen dari target Rp1,49 miliar pertahun.
Minimnya PAD di tahun 2022 ini menyebabkan Pemkab Subang defisit hingga Rp185 miliar. DPRD Subang menilai masih banyak sumber PAD yang belum dimaksimalkan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Subang.
BACA JUGA : Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Subang Ricuh, Mahasiswa Saling Dorong Dengan Polisi
"Defisit yang terjadi di Kabupaten Subang itu sebenarnya tidak akan terjadi kalau Dispenda ini bekerja dengan sebaik-baiknya karena objek yang bisa menjadi pemasukan dari pertambangan, dari sewa lahan pertanian dari sumur air tanah terus dari berbagai macam lainnya," ujar anggota DPRD Subang Ujang Sumarna kepada iNewsSubang.id, Selasa (6/9/2022).
Ujang mengungkapkan salah satunya yang menjadi perhatiannya yaitu sewa alat berat di PUPR Subang. Hingga memasuki pertengahan semester kedua, PUPR Subang hanya mampu menerima PAD 8 persen dari target Rp1,49 miliar.
BACA JUGA : Protes BBM Naik, Puluhan Sopir Elf di Pantura Subang Mogok Beroperasi
"Saya fokus sewa alat berat yang ada di workshop PUPR, hampir tidak pernah ada di tempat selalu bekerja direntalkan di luar tapi ternyata yang sampai hari ini yang masuk hanya 8 persen, 10 persen pun tidak," katanya.
Ujang meminta kepada Bupati Subang dan Inspektorat Daerah (Irda) Subang untuk mengaudit sewa alat berat di PUPR Subang. Sumarna yang mengaku sering menyewa alat berat menilai hal yang tidak masuk akal PUPR tidak mampu mencapai target PAD.
"Tidak tercapai target bullshit ini, harus turun Bupati dan Irda harus bertindak untuk mengaudit gitu ya, karena saya ini pemain alat berat yang bukan baru setahun 2 tahun ya saya ini udah main alat berat udah dari tahun '90-an," jelasnya.
BACA JUGA : BBM Naik, Ratusan Nelayan di Pantura Subang Memilih Tidak Melaut
Sementara itu Kepala UPTD Workshop PUPR Subang, Asep Saefullah, menjelaskan saat ini pihaknya lebih banyak melayani peminjaman alat berat dari Desa yang tidak ada biaya sewanya. Sehingga sampai saat ini pihaknya baru mendapat PAD Rp130 juta.
"Update terbaru dari target Rp1,49 miliar kita baru Rp130 juta masuk PAD, ya kita kan bukan hanya melayani itu aja ya pak, ada juga kan kita bantuan ke desa ada program dari Pemdes itu kan itu kan kita cuma menyiapkan alatnya saja sewanya nggak ada," imbuh Asep kepada iNewsSubang.id Rabu (7/9/2022).
Asep melanjutkan, saat ini para pengusaha lebih memilih menyewa alat berat ke pihak swasta. Pasalnya mereka mempunyai alat berat yang lebih baru. Sementara usia alat berat di PUPR Subang sudah usang.
BACA JUGA : Asep Basar Ditemukan Tewas di Sungai Tarum Timur Subang Setelah Cekcok Dengan Pemilik Warung
"Kita kalah oleh swasta, karena alat usianya udah tua, paling baru 2017 dan ada yang 2004 masih jalan, sementara swasta minimal tahun 2019, padahal biaya sewa kita lebih murah," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait