SUBANG, iNews.id - Aksi penolakan kenaikan harga BBM oleh puluhan mahasiswa di Subang, Jawa Barat berlangsung ricuh. Mahasiswa terlibat aksi saling dorong dengan petugas kepolisian.
Aksi saling dorong terjadi ketika puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Subang memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Subang, Selasa (6/9/2022).
BACA JUGA : Protes BBM Naik, Puluhan Sopir Elf di Pantura Subang Mogok Beroperasi
Beruntung dua anggota DPRD Subang segera menerima demonstran dan mengijinkan masuk ke gedung DPRD sehingga kericuhan meredam.
Menurut Ketua PMII Subang, Ibnu Fajar Ruli, dalam aksi unjuk rasa ini, mahasiswa menyampaikan 4 tuntutan. Pertama menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, memberantas mafia minyak, mendorong dibuatnya regulasi BBM bersubsidi tepat sasaran dan dilibatkannya masyarakat dalam penyaluran BBM bersubsidi.
"Kami menolak kenaikan bahan bakar minyak yang kedua kami mempertegas juga mengusulkan kepada pemerintah untuk memberantas mafia minyak, yang ketiga menuntut agar pemerintah pusat itu memberikan sebuah dorongan regulasi agar BBM subsidi ini tepat sasaran, yang keempat adalah kami menuntut agar pemerintah pusat agar sekiranya memberikan regulasi keterlibatan masyarakat dalam BBM bersubsidi tepat sasaran," ujarnya kepada iNewsSubang.id.
Setelah diterima oleh anggota DPRD Subang dan meminta rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM ke DPR RI, mahasiswa akhirnya membubarkan diri. Mahasiswa mengancam akan mengerahkan massa yang lebih banyak jika rekomendasi penolakan tidak diberikan ke pusat.
BACA JUGA : BBM Naik, Ratusan Nelayan di Pantura Subang Memilih Tidak Melaut
"Udah ada komitmen juga dengan DPRD Subang bahwa ketika 7 hari tidak disampaikan rekomendasi kami ke Jakarta makanya akan datang lebih banyak lagi," kata Ibnu.
Sementara menurut anggota DPRD Subang, Ujang Sumarna, pihaknya sangat mendukung aksi dari mahasiswa tersebut. Pasalnya kenaikan BBM di dipastikan akan memberatkan masyarakat karena akan membuat harga lainnya ikut naik.
BACA JUGA : Asep Basar Ditemukan Tewas di Sungai Tarum Timur Subang Setelah Cekcok Dengan Pemilik Warung
"Kenaikan BBM ini berarti akan naik juga ke harga kebutuhan pokok, jadi pengaruhnya menyeluruh, karena itu kebutuhan dasar masyarakat, kita menolak," imbuhnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait