Lonjakan Pasien Deman dan Muntaber di Subang, RSUD Gunakan Ruang Tunggu dan Lobi IGD untuk Perawatan
SUBANG, iNewsSubang.id — Gelombang pasien dengan keluhan demam dan muntaber yang meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang harus bekerja di luar kapasitas normal. Tekanan layanan pun tak terhindarkan. Namun di tengah situasi darurat tersebut, manajemen RSUD Subang memastikan roda pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan cepat, aman, dan manusiawi.
Dalam kurun empat hari terakhir, Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Subang yang idealnya menampung 40 pasien, sempat dipenuhi lebih dari 100 pasien dalam satu waktu. Kondisi ini memaksa rumah sakit mengambil langkah tidak biasa dengan mengalihfungsikan sejumlah area, mulai dari ruang tunggu keluarga hingga lobi IGD, menjadi ruang perawatan sementara.
Pantauan di lokasi memperlihatkan tempat tidur berjajar di ruang tunggu keluarga pasien. Bahkan, lobi IGD pun disulap menjadi area perawatan demi menampung pasien yang terus berdatangan. Kebijakan darurat ini diambil agar tidak ada pasien yang terabaikan akibat keterbatasan ruang.
Direktur RSUD Subang, dr. Achmad Nasuhi, mengungkapkan bahwa lonjakan pasien didominasi keluhan demam, muntah dan berak, serta batuk. Menurutnya, situasi ini mengingatkan pada masa-masa berat saat pandemi Covid-19 lalu.
“Sebetulnya dari Januari sudah melebihi kapasitas 40 pasien. Tapi puncaknya empat hari terakhir ini, jumlahnya sampai 134 orang. Hari ini sampai jam 11.00 WIB saja sudah ada 113 pasien yang kami layani,” ujar dr. Ahmad, Kamis (26/12/2025).
Di tengah tekanan akibat membludaknya pasien, RSUD Subang tetap menegaskan komitmennya untuk mengutamakan pelayanan, khususnya bagi pasien dengan kondisi gawat darurat.
“Yang terpenting, seluruh kasus emergency pasti kami prioritaskan. Semua kekhawatiran pasien akan kami tangani sebaik mungkin, dengan fokus utama pada penanganan kegawatdaruratan,” tegasnya.
Sebagai langkah tanggap darurat, RSUD Subang menambah kapasitas tempat tidur dan memperkuat dukungan fasilitas dengan menggandeng berbagai instansi. Upaya ini dilakukan agar pelayanan tetap optimal meski ruang perawatan sangat terbatas.
“Kami menambah tempat tidur dari kapasitas awal 40 bed. Ditambah lagi sekitar 35 sofa bed dan lebih dari 40 velg bed. Bantuan ini berasal dari BPBD Kabupaten Subang, Kodim 0605 Subang, serta PMI Kabupaten Subang,” jelas dr. Ahmad.
Tak hanya dari sisi fasilitas, penguatan sumber daya manusia juga menjadi perhatian utama. Penambahan tenaga medis dilakukan di setiap shift demi menjaga kualitas pelayanan dan keselamatan pasien.
“Kami tambahkan satu dokter di setiap shift, serta dua perawat tambahan. Para perawat juga melakukan penjagaan secara mobile untuk memastikan kondisi seluruh pasien tetap terpantau,” ungkapnya.
RSUD Subang juga menyadari keterbatasan fasilitas, terutama untuk layanan rawat inap kelas II dan III. Oleh karena itu, manajemen rumah sakit meminta pengertian masyarakat yang harus menunggu giliran masuk ruang perawatan.
“Kami mohon kesabaran masyarakat, karena keterbatasan tempat tidur membuat pasien tidak selalu bisa langsung masuk ke ruang perawatan,” katanya.
Lonjakan pasien dengan keluhan serupa diketahui tidak hanya terjadi di RSUD Subang, tetapi juga di hampir seluruh rumah sakit di wilayah Kabupaten Subang. Menyikapi hal tersebut, RSUD Subang mengimbau masyarakat agar memanfaatkan layanan puskesmas atau klinik terlebih dahulu apabila kondisi kesehatan tidak bersifat darurat.
Dengan respons cepat, dukungan lintas instansi, serta penambahan tenaga medis dan fasilitas, RSUD Subang menegaskan komitmennya untuk tetap hadir memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, meski berada di tengah lonjakan pasien yang signifikan dan penuh tantangan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda