Seminar ABGCM Dorong Pengembangan SDM Subang untuk Industri Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan

SUBANG, iNewsSubang.id – Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan melalui Linkhub menggelar seminar bertajuk "Academic, Business, Government, Community and Media (ABGCM), Unit Pengembangan Sumber Daya Manusia di Subang" pada Jumat (18/4) di Aula Pemda Subang. Kegiatan ini bertujuan mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung terbentuknya peradaban baru di Kabupaten Subang, khususnya di sektor kendaraan listrik dan energi terbarukan.
Sejumlah narasumber dari berbagai sektor turut hadir dalam seminar ini, di antaranya Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yudil Chatim, Kaprodi Energi Terbarukan FTUPI Bambang Trisno, Kaprodi Teknik Otomotif FTUPI Ridwan Adam Noor, serta penggagas Electric Vehicle Training Academy, Dewi Kandiati Paramesty Tine Yowargana.
Para narasumber menekankan pentingnya sinergi lima pilar dalam konsep ABGCM (Academic, Business, Government, Community and Media) untuk menjawab tantangan industri masa depan dan membangun SDM unggul yang adaptif terhadap perubahan.
Bambang Trisno menyoroti bahwa kehadiran industri kendaraan listrik merupakan lompatan besar dalam dunia teknologi transportasi. “Ini kejutan teknologi yang masih bisa dikembangkan lebih jauh. Seperti halnya dulu presentasi butuh papan tulis, sekarang sudah pakai proyektor. Begitu juga kendaraan listrik—kita sedang menuju tahap teknologi yang lebih modern, terjangkau, aman, dan mudah digunakan,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa pelatihan khusus sangat diperlukan karena energi terbarukan berkaitan erat dengan perkembangan robotik dan otomasi industri.
Hal senada disampaikan Ridwan Adam Noor yang menilai perkembangan kendaraan listrik sebagai keniscayaan yang tak bisa dihindari. "Seperti halnya mesin berbahan bakar fosil yang berkembang sejak 1930-an, kendaraan listrik juga sedang dalam fase penyempurnaan," katanya. Ia menyebut teknologi ini sebagai langkah konkret dalam upaya menekan emisi karbon secara global.
Dewi Kandiati Paramesty atau Tingting, yang menjadi penggagas Electric Vehicle Training Academy, mengungkapkan latar belakang pendirian program tersebut. “Saya terinspirasi dari akan hadirnya pabrik BYD di Subang, dan bersama Abu (R.M Evi Silviadi SB), kami sepakat menghadirkan program pelatihan SDM untuk menjawab kebutuhan industri,” ujar Tingting.
Ia juga berbagi pengalamannya selama satu dekade menempuh pendidikan di Tiongkok, yang membentuk pandangannya tentang pentingnya mentalitas dan kedisiplinan dalam mencetak SDM unggul. “Kita harus belajar dari kedisiplinan dan fondasi mental mereka. Inilah alasan saya memilih Tiongkok sebagai mitra dalam pengembangan SDM di Subang,” lanjutnya.
Yudil Chatim dari KBRI Beijing menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia industri dan akademisi sebagai fondasi pembangunan SDM. “Konsep ABGCM adalah fondasi kuat untuk mewujudkan sinergi ini. Investasi di Indonesia akan lebih berdampak jika diarahkan pada pengembangan SDM melalui pendidikan,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa tiga negara dengan investasi terbesar ke Indonesia saat ini adalah Singapura, Hongkong, dan Tiongkok, serta menyoroti pentingnya jalur pendidikan vokasional seperti SMK, politeknik, dan universitas dalam menyiapkan tenaga kerja yang relevan dan siap pakai.
Menutup sesi seminar, Tingting mengumumkan peluncuran program pelatihan batch pertama bagi 40 siswa SMK berprestasi se-Kabupaten Subang. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara e-Vita dan Galuh Pakuan yang akan dimulai pada Mei 2025.
“Kami akan seleksi siswa terbaik. Ini proyek percontohan yang ke depan diharapkan mampu langsung menyuplai tenaga kerja siap pakai untuk industri kendaraan listrik dan energi terbarukan,” tutup Tingting.
Editor : Yudy Heryawan Juanda