SUBANG, iNewsSubang.id - Pemerintah Kabupaten Subang melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) bergerak cepat memberikan layanan kontrasepsi metode jangka panjang medis operatif wanita (MOW) atau tubektomi secara gratis bagi perempuan usia subur.
Pelayanan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. Hoediyono Lanud Suryadharma, Kalijati, Kabupaten Subang, dengan jumlah peserta yang lolos skrining mencapai 120 orang, Kamis (12/12/2024).
KB MOW, yang merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan, kini semakin diminati masyarakat Subang. Program ini ditujukan untuk pasangan yang sudah tidak ingin memiliki anak lagi, terutama karena biaya pemasangan KB MOW yang sering dianggap mahal.
Menurut Rini Andriani (35), salah satu peserta KB MOW warga Kampung Cijoged, Desa Lengkong, Kecamatan Cipeundeuy,Subang mengaku program ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kontrasepsi namun terkendala biaya.
"Bagus sih, kan kalau misalkan mau bayar yang umum mahal, ini kan dari pemerintah gratis. Biar gak punya anak lagi, udah tiga anaknya soalnya," ujarnya.
Kepala DP2KBP3A Subang, Yayat Sudrajat, menjelaskan bahwa layanan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Selain itu, program ini juga berkontribusi pada penurunan angka stunting, yang saat ini menjadi isu nasional.
"Dengan mencegah kehamilan tidak diinginkan, diharapkan risiko stunting pada anak dapat diminimalkan," ungkapnya.
Kepala DP2KBP3A Subang, Yayat Sudrajat. (Foto: Yudy H Juanda)
"Kita melaksanakan kegiatan ini kerjasama dengan RSAU dr. Hoediyono Lanud Suryadharma Kalijati. Alhamdulillah hari ini sesuai dengan rencana membawa 120 orang akseptor," sambung Yayat.
Sebelum melaksanakan pelayanan KB MOW ini, pihak DP2KBP3A telah memberikan edukasi terlebih dahulu dengan para akseptor.
"Tahapan yang sudah dilakukan dalam pelayanan KB ini kita melaksanakan komunitas, informasi, dan edukasi terutama untuk para calon akseptor dari seluruh kecamatan. Sebelum kita melaksanakan skrining, kita melakukan koordinasi, advokasi dengan Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, para Camat, dan Kepala Desa," jelasnya.
Dalam pelaksanaan program di RSAU dr. Hoediyono, pihak rumah sakit mengerahkan sedikitnya 50 tenaga medis untuk memastikan layanan berjalan lancar. Mayor Kes dr. Siska O. Purba, Kepala RSAU dr. Hoediyono, turut mendukung program ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perencanaan keluarga.
"Kalau bisa secepatnya selesai, jadi memang rencana satu hari selesai. Tim medis kita dari rumah sakit ada sekitar 50 orang mulai dari pendaftaran sampai nanti pasien pulang," ucapnya.
Program KB MOW ini juga mendorong masyarakat untuk memahami pentingnya pendewasaan usia perkawinan, pengaturan jarak kehamilan, serta menghindari "empat terlalu" – terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak anak. Dengan meningkatnya kesadaran ini, pemerintah optimis target penurunan stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Subang dapat tercapai.
Editor : Yudy Heryawan Juanda