get app
inews
Aa Read Next : Tak Miliki Mebeler, 23 Murid Madrasah Diniyah di Ciasem Belajar di Lantai

Akibat Faktor Kemiskinan, Anak Tidak Sekolah di Subang Tembus 21.000 Orang

Rabu, 10 Juli 2024 | 11:59 WIB
header img
Sekretaris Disdikbud Subang, Anno Suyatno. (Foto: Yudy H Juanda)

Anno menjelaskan, ATS merupakan anak yang berusia 7-18 tahun. Paling tinggi kasus ATS berada di pantura, dan kasusnya merata mulai di usia SD, SMP, dan SMA. 

"Kita datanya tiap Desa ada siapa saja anak yang tidak sekolah, kebanyakan di pantura. Merata di usia SD, SMP, dan SMA," jelasnya. 

Untuk mengurangi ATS, Anno melanjutkan, pihaknya kini mengarahkan agar anak-anak tidak sekolah tersebut untuk mengikuti PKBM. Pasalnya mereka tidak bisa mengikuti sekolah formal karena rata-rata sudah kerja. 

"Solusinya memang kita ngejarnya ke formal tidak mungkindi usia 7-18 tahun karena mereka mungkin kan anak-anak sekarang di Subang juga di bawah umur kerja, jadi kita arahkan ke PKBM. PKBM kan disana membuka kesetaraan, Paket A, B, dan C," pungkasnya. 

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut