SUBANG, iNewsSubang.id - Rahyang Mandalajati Evi Silviadi, Raja Lembaga Adat Karaton Galuh Pakuan, memintaan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar segera menarik mundur Pj Bupati Subang. Ini dilakukan sebagai respons terhadap sikap Pj Bupati Subang yang dianggap tidak mencerminkan kepemimpinan yang tepat, serta kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak rasional, seperti mengirim semua pejabat di lingkungan Pemkab Subang, termasuk para Camat dan Kepala Dinas, ke Jogja dan Solo, Selasa (14/5/24).
"Kemarin kan Gubernur baru saja mengeluarkan surat edaran agar siswa-siswi di Jawa Barat sebaiknya tidak melaksanakan tour ke luar kota, ini PJ Bupati Subang kok berani-beraninya memberikan contoh yang tidak pantas dengan tetap memberangkatkan rombongan Tour para pejabat ke Jogja dan juga Solo?," ujar Evi kepada wartawan, Rabu (15/5/2025).
Evi menjelaskan bahwa seorang Bupati, sebagai pemimpin daerah, seharusnya memberikan teladan yang mencerminkan perilaku yang diharapkan dari bawahannya.
"Meminta anak-anak sekolah stop study tour, tapi dirinya malah melakukan Touring yang menghabiskan anggaran dan kebijakan yang tidak rasional? Itu uang sebanyak itu semuanya dihamburkan di Jogja dan Solo, sementara di Subang sendiri masih banyak masalah-masalah yang perlu diperhatikan dengan kebijakan anggaran yang lebih rasional," katanya.
Evi menjelaskan bahwa pihaknya telah mendengar alasan Bupati tetap melanjutkan kegiatan wisata ke Jogja dan Solo. Namun Evi mempertanyakan Pj Bupati yang malah membawa rombongan besar.
"Katanya mengikuti agenda Nasional dan juga program kerjasama untuk peningkatan Ekonomi Daerah. Kalau memang itu programnya, kenapa harus Tour dan Rombongan besar? Kenapa tidak mengirim delegasi perwakilan saja untuk tandatangan MoU? Kan bisa? Kami rasa 'Agenda Nasional' ini hanya dijadikan tunggangan saja, kenyataannya: study Tour! Seperti anak TK saja," ungkap Evi.
Evi menghimbau Mendagri untuk segera menarik mundur PJ Bupati Subang sebelum warga Kabupaten Subang semakin tersinggung dengan kebijakan-kebijakan yang diyakini Evi telah melukai hati mereka.
"Anak-anaknya dilarang Tour, eh Bapaknya kok malah asik-asikan Tour membawa rombongan besar, ini sudah nir-empathy," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda