get app
inews
Aa Text
Read Next : Program Pemutihan, Penerimaan Pajak Kendaraan Samsat Subang Naik 35%

Seret Nama Dedi Mulyadi, Begini Fakta Kasus Pernikahan Mahar Emas Palsu yang Viral di Medsos

Senin, 15 April 2024 | 16:06 WIB
header img
Kasus Pernikahan Mahar Emas Palsu yang Viral di Medsos seret nama Dedi Mulyadi. (Foto: Istimewa)

SUBANG, iNewsSubang.id –Media sosial TikTok sedang ramai dengan kontroversi emas mas kawin palsu yang diunggah oleh akun @syfdwf baru-baru ini, menarik perhatian lebih dari 6,1 juta penonton. Video tersebut menjadi sorotan karena melibatkan nama Kang Dedi Mulyadi (KDM). Banyak netizen yang mempertanyakan keaslian video tersebut, terutama karena wajah KDM terlihat jelas sementara wajah mempelai pria disensor.

Kemarin, KDM bertemu dengan pemilik akun yang juga mempelai wanita dalam video, Syifa Dwi Fauziah (26), yang menikah dengan pria berinisial MAD pada 30 Mei 2021. KDM hadir sebagai saksi dalam pernikahan tersebut atas permintaan ayah Syifa, Diaudin, yang merupakan Camat Wanayasa Purwakarta.

“Kita itu tunangan tiga bulan setelah pacaran. Kemudian menikah empat tahun setelah pacaran,” ujar Syifa.

Syifa menjelaskan bahwa saat akad nikah, mas kawin yang diberikan termasuk emas seberat 10 gram, yang ia lihat secara langsung saat proses ijab kabul. Namun, setelah pernikahan resmi, ia tidak pernah menerima surat-surat yang menyertainya. 

Seiring berjalannya waktu, emas kawin tersebut berubah warna menjadi hitam. Penasaran, Syifa memutuskan untuk memeriksanya langsung ke toko. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa emas tersebut tidak mengandung emas sama sekali dan dikategorikan sebagai aksesoris. Hingga saat ini, emas tersebut masih disimpan olehnya sebagai bukti.

“Mau cerita ke orang tua berat juga kemudian malu, akhirnya cerita konsultasi ke psikolog karena tidak ada teman untuk cerita, berasa hidup ini gak ada harga dirinya sama sekali kok sampai diberi mahar emas palsu,” katanya.

Syifa akhirnya memutuskan untuk mengajukan permohonan cerai. Selain masalah emas palsu, faktor lain yang mendorong keputusannya termasuk hubungan yang buruk dengan keluarga suaminya dan dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang sering kali ia alami.

“KDRT melempar vape ke badan sampai biru, sampai sekarang saya harus ke psikiater diberi obat-obatan karena dia sering mengancam sampai ke tempat kerja saya minta untuk saya dipecat. Dia itu gak suka dikritik, gak suka dengar omongan, sampai ada itu (KDRT),” ungkapnya.

Dedi Mulyadi menyatakan niatnya untuk berbicara dengan Syifa karena banyak yang menanyakan kasus tersebut padanya, terutama karena wajahnya terlihat dalam video sebagai saksi pernikahan. 

Setelah mendengar penjelasan langsung dari Syifa, Dedi Mulyadi meragukan keabsahan pernikahannya karena mahar yang diberikan ternyata palsu. Namun demikian, ia berencana untuk mengklarifikasi langsung kepada KUA dan Pengadilan Agama mengenai legalitas pemberian emas palsu sebagai mahar.

“Kalau tidak sah dari sisi hukum bisa mengajukan pembatalan pernikahan seperti kasus Fahmi di Bogor yang istrinya menghilang,” imbuhnya. 

Namun, KDM menghargai sikap Syifa yang tidak ingin mengungkap hal-hal negatif atau mencemarkan nama baik suaminya di depan publik. Bahkan, Syifa baru bersedia memberikan penjelasan setelah diminta oleh KDM karena namanya selalu terkait dengan peristiwa tersebut.

“Mudah-mudahan segera berakhir, saya berharap bisa berkumpul kembali, kalaupun tidak ya berpisah dengan baik-baik,” pungkasnya. 

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut