SUBANG, iNewsSubang.id - Kondisi SMP dan SMKS Nasional Serangpanjang, Yayasan Bina Prestasi Nasional di Kecamatan Serangpanjang, Subang, Jawa Barat tidak terawat. Terlihat beberapa atap bangunan sekolah sudah rusak.
Bahkan aktivitas belajar mengajar pun tidak terlihat di sekolah yang didirikan pada tahun 2008 oleh yosef tersangka kasus pembunuhan istri dan anaknya tersebut. Pintu gerbang terkunci rapat dan ruang kelas terlihat kosong.
Yayasan Bina Prestasi Nasional ini diduga menjadi penyebab Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mutika Ratu (23) terbunuh. Pasalnya setelah Yoris menjadi Ketua, Tuti Bendahara dan Amel menjadi Sekretaris Yayasan, Yosef tidak lagi memegang kendali terhadap yayasan. Bahkan kebutuhan uang yosef diatur oleh Tuti dan Amel.
Menurut Anak dan kakak korban, Youries Raja Amalullah, pasca pembunuhan ibu dan adiknya tersebut Yosef sempat meminta untuk mencairkan dana Yayasan. Bahkan Yosef juga menawarkan Danu untuk menjadi Bendahara.
"Pasca kejadian itu, pak Yosef pernah minta untuk mencairkan uang yayasan, itu dua hari pasca kejadian. Dia (Yosef) nyuruh Danu untuk jadi Bendahara," ujarnya.
Yoris menambahkan, setelah beberpa bulan dari kejadian, ia dinonaktifkan oleh Yosef dari Ketua Yayasan. Tidak lama dari itu, Yosef telah menarik uang yayasan sebanyak dua kali bersama Kepala sekolah dan Bendahara Sekolah.
"Udah lama berdelang beberapa bulan, tahu-tahu A Yoris dinonaktifkan dari Ketua Yayasan itu, terus tahu-tahu sekarang-sekarang uang itu udah dicarikan," katanya.
Yayasan tersebut juga kini dalam penyidikan Dirreskrimum Polda Jabar. Bahkan Polda Jabar menduga adanya dokumen fiktif pada yayasan tersebut.
Editor : Yudy Heryawan Juanda