get app
inews
Aa Text
Read Next : 10 Negara dengan Gaji Guru Tertinggi di Dunia, Swiss Beri Upah Rp1,57 M Bagaimana Indonesia?

Di 5 Negara ini Pria jadi Rebutan Wanita Untuk Dinikahi

Jum'at, 12 Agustus 2022 | 05:57 WIB
header img
Negara yang Menjadikan Pria jadi Rebutan Wanita untuk Dinikahi. Wanita Rusia (Foto: Getty Images)

JAKARTA, iNews.id - Dibeberapa negara, kaum pria malah menjadi rebutan kaum wanita untuk dinikahi. Hal tersebut diakibatkan jumlah pria yang jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah wanita di negara tersebut.

Bahkan akibat jumlah perempuan dan pria yang tidak seimbang, tidak sedikit perempuan cantik yang terpaksa tidak mendapat pasangan.

BACA JUGA : Satgassus Merah Putih yang Dipimpin Irjen Ferdy Sambo Dibubarkan Kapolri

Negara mana sajakah itu? Berikut ini iNews.id telah merangkum lima negara yang menjadikan pria jadi rebutan wanita untuk dinikahi.

Negara yang Menjadikan Pria jadi Rebutan Wanita untuk Dinikahi

BACA JUGA : Mie 100 Cabai di Subang Diburu Kaum Milenial Saat Berbuka Puasa

1. Rusia

Rusia menjadi salah satu negara terbesar di dunia dengan populasi 145.934.462 pada 2020, menurut PBB.  Meski begitu, rasio antara penduduk pria dan wanita di negara ini ternyata tidak seimbang.

Tercatat hanya ada 86 pria untuk 100 penduduk wanita di Rusia. Sehingga total selisihnya adalah 11 juta populasi antara wanita dan pria.

2. Estonia

Estonia merupakan sebuah negara di kawasan Baltik, Eropa Utara. Negara ini juga termasuk negara dengan penduduk perempuan lebih banyak dibanding pria.

BACA JUGA : Bobotoh Geulis Subang Dukung Seruan Aksi Tuntut Rene Mundur dari Pelatih Persib

Tercatat negara ini memiliki populasi sekitar 1,3 juta jiwa. Sedangkan untuk jumlah populasi penduduk wanita Estonia adalah 1,1 juta jiwa dan penduduk pria nya hanya sekitar 200 ribu jiwa. 

3. Latvia

Latvia merupakan bekas negara Uni Soviet. Negara ini termasuk negara yang mengalami penurunan populasi yang sangat signifikan.  Rasio penduduk perempuan di negara ini menyentuh angka 54,1 persen atau hanya sekitar 80 laki-laki per 100 perempuan.

Rupanya, hal ini disebabkan tingginya angka kematian pria di negara ini. Penyebab kematiannya tersebut kebanyakan diakibatkan gaya hidup yang tidak sehat seperti konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, hingga stres berlebih.

BACA JUGA : Kabar Gembira! Lahir di Bulan Agustus Gratis Masuk Wisata Sariater Subang Selama 3 Bulan

4. Portugal

Portugal menjadi negara dengan perbandingan jumlah penduduk pria dan wanitanya yang sangat besar. Tercatat, sebanyak 70 persen penduduk Portugal adalah wanita. 

Hal ini diperparah dengan fakta bahwa kaum wanita di negara ini tidak ingin memiliki banyak anak, sehingga menyebabkan populasi penduduk Portugal sulit berkembang. 

BACA JUGA : Curug Capolaga Subang, Sensasi Camping Bersama Keluarga dengan Panorama yang Indah

Bahkan, berdasarkan hasil sensus penduduk Portugal yang dirilis oleh Institut Statistik Nasional INE Portugal menunjukkan negara ini mengalami penurunan populasi yang lumayan besar, yakni sebanyak 214.286 penduduk atau sekitar 2% dibanding populasi tahun sebelumnya.

5. Armenia

Selain Latvia, Armenia juga menjadi negara pecahan Uni Soviet yang kekurangan penduduk pria.  Dari total populasi 2,9 juta jiwa pada tahun 2014, Armenia hanya memiliki sekitar 350.000 penduduk laki-laki, jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah wanita di negara itu. 

Rendahnya jumlah pria di Armenia ini disinyalir karena banyaknya pria muda di negara ini yang ikut dalam Perang Dunia II.

BACA JUGA : Segar dan Nikmat, Pecinta Eskrim Wajib Cicipi Eskrim Kelapa Muda di Subang

Nah, itulah beberapa negara yang menjadikan pria jadi rebutan wanita untuk dinikahi. Kamu tertarik mendatanginya?

 

 

 

 

Artikel ini sebelumnya telah terbit dengan judul : 5 Negara yang Menjadikan Pria jadi Rebutan Wanita untuk Dinikahi

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut