Sementara itu, Pelatih Seni Arbi Nuralamsyah mengungkapkan perjalanan kontingen berlangsung singkat namun padat.
"Beberapa negara peserta yaitu kemarin itu ada Malaysia dengan berbagai wilayahnya. Kemudian ada Vietnam, Singapura, Thailand, Filipina, dari Indonesia. Ini bukti dukungan penuh dari Papua sangat didukung penuh oleh Galuh Pakuan," katanya.
Di arena, para atlet Jabar menunjukkan mental juara. Zahra Permatasari, peraih emas kelas wai kru female 16–40 tahun, menyebut pengalaman di Malaysia menjadi titik balik penting.
"Ke Malaysia pengalaman yang luar biasa karena udah mengikuti kejuaraan di Indonesia dan tentunya banyak ilmu-ilmu baru yang saya dapat dari berbagai peserta yang lain," tuturnya.
Adapun Niskala Riksa Silviadi, peraih perak kelas wai kru female 10–13 tahun, mengaku sempat terkejut dengan kualitas lawan.
"Lawan-lawannya dari Malaysia sendiri kemarin yang lebih berat. Mungkin mereka udah tanding banyak di sana, ya lumayan kaget pas tanding. Mudah-mudahan nanti dapat emas," ungkap Niskala.
Hasil positif ini juga diapresiasi tim pelatih. Anggi Syahrial, perwakilan pelatih fight, menegaskan kerja keras atlet harus terus ditingkatkan.
"Kita meraih medali 3 emas perak dan perunggu. Kita mungkin dari segi fisik dan stamina kita harus lebih ditingkatkan untuk kelas tarung ini. Kami menunggu arahan dari Abu (Raja LAK Galuh Pakuan)," pungkasnya.
Daftar Peraih Medali Muaythai Jabar di ASEAN Championship 2025:
• Emas : Zahra Permatasari (Wai Kru Female 16–40 Tahun)
• Perak : Niskala Riksa Sunda Silviadi (Wai Kru Female 10–13 Tahun)
• Perunggu : Regan Favian Harto Dumadh (Fight J Male 14–15 Tahun -45kg)
• Peserta : Azka Refanka Junior (Fight Male 14–15 Tahun -50kg, gugur di penyisihan)
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait