SUBANG, iNewsSubang.id – Suasana magis dan semarak menyelimuti Amphitheater Tugu Benteng Pancasila Alun-Alun Subang saat ribuan warga dan pecinta seni dari berbagai daerah tumpah ruah menghadiri gelaran Subang Fest Vol. 4, Sabtu (19/7/2025) malam. Bertema "Etnik Tradisi & Modern", edisi keempat festival bulanan ini kembali menjadi panggung kolaborasi antar generasi serta ruang ekspresi budaya yang hidup dan dinamis.
Subang Fest Vol. 4 dibuka dengan penampilan khas seniman jalanan Subang, dilanjutkan denting nada merdu dari Toleatter Subang, yang membawakan musik menggunakan toleat, alat musik tiup tradisional khas Subang yang menyerupai seruling. Penampilan ini menggugah kesadaran penonton akan pentingnya pelestarian budaya lokal.
Tak kalah memikat, tarian khas berjudul "Subang Ngabret" dari Sanggar Sekar Wiwitan SMK Kesenian Subang menghiasi panggung dengan semangat muda dan gerak dinamis yang mencerminkan semangat masyarakat Subang yang terus melaju.
Puncak malam semakin bergemuruh saat Jamila, jebolan Dangdut Academy Asia 4 dan Bintang Pantura 5 Indosiar, tampil dengan suara khasnya yang memukau. Penampilan seniman eksentrik lokal Koboy Subang, yang memadukan gaya kontemporer dengan alat musik etnik, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton dari Subang dan luar daerah seperti Purwakarta, Bandung, Karawang, Sumedang, hingga Majalengka.
“Subang Fest bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi wadah kreativitas masyarakat, media edukasi, sekaligus penggerak ekonomi melalui UMKM,” ujar Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa gelaran ini bukan hanya ajang seni, melainkan juga ruang pemberdayaan ekonomi dan edukasi lintas generasi. Setiap edisinya akan mengangkat tema berbeda, dengan keberagaman seni pertunjukan dari tradisional hingga modern, guna menyatukan warisan budaya dan semangat inovasi masa kini.
Subang Fest Vol. 4 juga terasa istimewa karena dirangkaikan dengan Roadshow KPK RI "Jelajah Negeri Bangun Anti Korupsi", sebuah langkah sinergis antara seni dan edukasi untuk membangun kesadaran antikorupsi di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Reynaldy menekankan bahwa festival ini adalah persembahan bagi warga Subang dan bagian dari komitmennya untuk merangkul pelaku seni dan ekonomi kreatif.
"Mudah-mudahan acara ini selalu menyuguhkan pentas terbaik. Saya ingin merangkul setiap elemen di masyarakat dan membangkitkan ekonomi kreatif di Kabupaten Subang," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran KPK RI, seraya berharap masyarakat Subang dapat menjauhi praktik korupsi.
"Ke depan seluruh masyarakat bisa merasakan Subang Ngabret dan Jawa Barat Istimewa. Pelayanan harus cepat, jalan harus mulus," katanya.
"Manyingsal tahun ieu beres. Bapak ibu biasana anggaran teh dipake jang hibah. Ketika saya sudah jadi bupati tidak ada lagi timses, teman atau keluarga. Setiap tahun hibah kita yang 80 Milyar saya potong dan hanya sisa 4 Milyar, dan sisanya untuk pembangunan jalan," tegasnya.
Lebih jauh, ia menginginkan Subang Fest menjadi ikon baru Kabupaten Subang sebagai daerah tujuan wisata sekaligus rumah besar bagi pelaku seni dan ekonomi kreatif.
"Bukan hanya sebagai tujuan wisata tapi rumah besar pelaku ekonomi kreatif dan pelaku seni. Unggal bulan aya setuju? Nanti di Agustus atau September ada yang menarik untuk masyarakat Subang," tuturnya.
Sementara itu, Amir Arif, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK RI, yang turut hadir, menyampaikan kekagumannya atas semarak Subang Fest.
"Ini acara luar biasa. Saya tidak menyangka ada acara demikian meriah di Kabupaten Subang. Korupsi tidak bisa selesai hanya dengan tangkap menangkap. Harus dilakukan pendidikan dan ini salah satu wadahnya," pungkasnya.
Dengan atmosfer budaya yang kuat, kolaborasi antar lini masyarakat, dan semangat antikorupsi yang menyatu dalam satu panggung, Subang Fest Vol. 4 tak hanya menjadi hiburan, tapi juga simbol kemajuan dan harapan baru bagi Kabupaten Subang.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait