SUBANG, iNewsSubang.id – Sosok Muchamad Arief Mulyadi, seorang penyuluh agama Islam di KUA Kecamatan Subang, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Subang, menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya komunitas bikers di wilayah Subang.
Di usianya yang masih tergolong muda, Arief dikenal energik dan mampu merangkul kalangan milenial untuk lebih dekat dengan nilai-nilai agama. Ia aktif melakukan dakwah Islamiyah dengan pendekatan yang tidak biasa, yakni melalui komunitas bikers Brotherhood 1%.
“Saya ingin berdakwah dengan cara yang bisa diterima dan dirasakan manfaatnya oleh kaum muda, salah satunya lewat tadarus ngopi,” ujar Muchamad Arief Mulyadi saat diwawancarai, Rabu (16/7/2025).
Program “Tadarus Ngopi” ini menjadi pendekatan unik dalam menyampaikan pesan-pesan agama Islam sambil berdiskusi santai bersama komunitas bikers. Tak hanya menyebarkan nilai keagamaan, Arief juga menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.
Melalui gerakan “Satu Knalpot Satu Pohon,” Arief dan komunitasnya memulai gerakan penanaman pohon di Kampung Sumurama, Desa Sumbersari, Kabupaten Subang pada tahun 2021. Kegiatan ini terus berlanjut ke berbagai daerah lainnya, bahkan hingga penanaman mangrove di Desa Legonwetan pada tahun 2023 bersama IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) Cabang Subang.
“Kami ingin berdakwah yang membawa manfaat bukan hanya secara spiritual, tapi juga bagi lingkungan. Itu sebabnya kami galakkan aksi penanaman pohon dan bersih sungai,” tambah Arief.
Aksi tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang, dalam kegiatan aksi bersih sungai dan penanaman pohon.
Tak hanya aktif di lapangan, prestasi Arief pun menginspirasi. Pada ajang lomba penyuluh agama tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI, Arief berhasil meraih peringkat pertama di tingkat Kanwil Kemenag Jawa Barat, dan kini dinyatakan masuk 10 besar nasional.
“Alhamdulillah, ini bukan soal juara, tapi tentang bagaimana kita bisa terus berdakwah dengan cara yang relevan dan membumi,” pungkasnya.
Dengan segala kiprahnya, Muchamad Arief Mulyadi menjadi bukti bahwa penyuluh agama tak hanya bisa berdiri di mimbar, tetapi juga bisa hadir di jalanan, di tengah komunitas, bahkan di bawah pohon rindang sambil menyeru kebaikan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait