SUBANG, iNews.id – Semangat belajar tak mengenal usia. Itulah yang ditunjukkan oleh Suwandi (57), Ketua Rukun Tetangga (RT) di Desa Cilamaya Hilir, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang. Di usianya yang tidak lagi muda, Suwandi mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) Paket B—setara Sekolah Menengah Pertama (SMP)—di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mekar Jaya Abadi, Blanakan.
Keikutsertaan Suwandi dalam ujian ini bukan sekadar untuk meraih ijazah semata, melainkan sebagai bentuk nyata semangat belajar seumur hidup. Ia berharap langkahnya bisa memotivasi generasi muda agar tidak putus sekolah dan terus menuntut ilmu.
“Pendidikan itu penting. Saya ingin membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk belajar. Saya juga ingin memberi motivasi bagi anak-anak muda agar jangan pernah malas belajar,” ujar Suwandi usai mengikuti ujian, Jumat (17/5/2025).
Dalam sesi ujian tersebut, mayoritas peserta berusia di atas 30 tahun. Peserta termuda tercatat berusia 17 tahun. Meski awalnya merasa kesulitan, Suwandi tetap berjuang dan berhasil menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
“Awalnya memang sulit, tetapi setelah latihan, akhirnya saya bisa mengerjakan dengan lebih mudah,” ungkapnya sambil tersenyum.
Kepala PKBM Mekar Jaya Abadi, Triyono, memberikan apresiasi atas semangat para peserta ujian, khususnya Suwandi. Menurutnya, keikutsertaan warga dewasa dalam program kesetaraan ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah hak semua orang.
“Kita berharap keikutsertaan beliau bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda agar semakin giat belajar karena pendidikan sangat penting,” kata Triyono.
Selain ujian Paket B, PKBM tersebut juga menyelenggarakan ujian Paket A yang setara tingkat Sekolah Dasar (SD). Salah satu peserta tertuanya adalah Kamin (51), penjaga sekolah asal Desa Cilamaya Girang.
Bagi peserta yang tidak dapat hadir sesuai jadwal, pihak panitia telah menyediakan jadwal ujian susulan hingga 27 Mei 2025.
Langkah Suwandi menjadi cerminan bahwa semangat belajar tak pernah mengenal batas usia. Di tengah era digital yang serba cepat, komitmennya menuntut ilmu menjadi teladan bagi masyarakat luas bahwa tak ada kata terlambat untuk kembali ke bangku pendidikan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait