“Indonesia saat ini adalah penghasil kopi nomor 1 di Dunia, tetapi harga kopi Indonesia masih kalah di bawah Vietnam, Jamaica, dan Brazil. Penyebabnya adalah kualitasnya. Kopi Jamaica itu harganya bisa 10x lipat dari kopi kita. Kita tidak bisa mempertahankan rasa kopi, jadi rasa khas kopi itu tidak bisa kita pertahankan,” paparnya.
Lebih jauh, Imran menyampaikan harapannya agar Kabupaten Subang memiliki sentra kopi atau pusat lelang kopi di masa depan untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah permainan harga oleh tengkulak.
“Saya berharap suatu saat ada sentra kopi atau pusat lelang kopi di Subang ini. Jangan sampai kopi kita dilelang di tempat lain sehingga kita dapat mengontrol harganya, tidak dipermainkan oleh tengkulak,” harapnya.
Selain penyerahan STDB, diberikan pula bantuan Perluasan Kopi Arabika dari Kementerian Pertanian tahun anggaran 2024. Bantuan tersebut berupa bibit kopi arabika bersertifikat dan pupuk organik remah kepada Kelompok Tani Desa Cupunagara.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, Camat Cisalak, dan para tokoh tani Desa Cupunagara.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait