Drikarsa menambahkan, para petani dapat menebus pupuk bersubsidi di kios-kios resmi yang telah ditunjuk untuk melayani kelompok tani setempat.
“Perlu diketahui, Permentan Nomor 1 Tahun 2024 juga menetapkan hanya sembilan komoditas yang mendapatkan pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi. Sembilan komoditas ini merupakan komoditas pertanian strategis yang memengaruhi inflasi, sehingga komoditas lain tidak lagi mendapatkan alokasi,” ujarnya.
Sebagai bentuk optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS). Sistem informasi ini merupakan teknologi terintegrasi yang dirancang untuk mengontrol rantai pasokan distribusi pupuk bersubsidi secara optimal.
Melalui aplikasi tersebut, sistem DPCS Pupuk Indonesia didukung oleh jaringan distribusi yang luas, termasuk 4 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, lebih dari 6.000 truk, serta 600 gudang penyangga dan distributor.
“Datanya realtime, sehingga kami dapat memantau stok pupuk subsidi dari lini produksi hingga ke tingkat distributor,” tutup Drikarsa.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait