"Sehingga, ketika ada potensi ancaman gangguan dan hal-hal yang kemudian harus kita lakukan langkah. Maka, pembagiannya sudah jelas, VVIP itu jadi tanggung jawab kewenangan Bapak Panglima dan jajaran. Kemudian kita yang VIP. Tolong ini bisa dilaksanakan dengan baik," kata Kapolri.
TNI dan Polri terus berupaya maksimal dalam melakukan pengamanan KTT IAF. Sebelum pelaksanaan, berbagai kesiapan telah dilakukan.
Kapolri Jenderal Sigit juga menegaskan bahwa prinsip operasi pengamanan ini adalah tukar menukar informasi dan saling mengenal satu sama lain, baik di ring I, II, dan III.
Lebih lanjut, Sigit mengingatkan seluruh personel yang bertugas untuk memahami peran, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing.
"Sehingga ini yang dipastikan, walaupun saat ini belum ada hal-hal terlalu serius, namun demikian masing-masing memahami apa yang harus dikerjakan," lanjutnya.
Sigit juga berharap seluruh personel TNI-Polri dapat melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat, khususnya di Bali, yang mungkin terganggu aktivitasnya, seperti adanya rekayasa lalu lintas dan hal lainnya.
"Termasuk juga kondisi terkait menyampaikan pendapat, ada protes dari masyarakat terkait pengalihan arus lalin," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait