SUBANG, iNewsSubang.id - Dua anak di Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat terdiagnosa terinfeksi Difteri. Kasus tersebut merupakan yang pertama di Kabupaten Subang sejak puluhan tahun lalu.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, dr. Maxi, kasus tersebut terungkap ketika pihaknya menerima laporan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bahwa ada pasien Difteri asal Kabupaten Subang.
"Kami tanggal 30 September mendapat laporan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin bahwa ada kiriman pasien dari Kabupaten Subang, seorang anak laki-laki umur 9 tahun dari Desa Rancahilir, Kecamatan Pamanukan dengan diagnosa Difteri," ujarnya kepada iNewsSubang.id, Rabu (4/10/2023).
Maxi menambahkan, seharusnya penyakit Difteri ini dapat dicegah dengan imunisasi. Bahkan anak tersebut juga telah mendapat imunisasi Difteri menurut pengakuan ibunya.
"Nah Difteri ini kan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dimana kita sering mendengar imunisasi DPT, tapi dari riwayat imunisasi anak ini sebenarnya lengkap, cuma karena mungkin virulensinya terlalu ganas kumannya sehingga bermanifestasi kepada anak ini," katanya.
Untuk mencegah penularan yang masif, Dinkes Subang telah melakukan tracing terhadap 15 orang yang kontak erat dengan anak tersebut, mulai dari keluarga hingga teman sekolahnya.
"Kami sudah melakukan tracing. Kemarin didapatkan 15 orang kontak erat, jadi kita seperti diingatkan ke memori Covid19 ini, kami sudah tracing keluarga dan rekan-rekan sekolah yang pernah kontak dengan dia itu ada 15 dan tadi pagi kami sudah mengambil pusat tenggoroknya, lendir di tenggorokan untuk melihat apakah mereka juga tertular atau tidak," ungkapnya.
Dr. Maxi juga menjelaskan bahwa kondisi anak tersebut kini koma di RSHS. Selain itu, ternyata ditemukan satu anak lagi di Kecamatan Pamanukan yang terinfeksi Difteri. Anak tersebut satu sekolah dengan anak pertama.
"Untuk anak ini sayang sekali ya sampai hari ini kami masih mendapatkan laporan dari Hasan Sadikin bahwa anak ini masih tidak sadar," ungkapnya.
"Dan yang membuat kami miris kemarin siang jam 13.00 WIB kami dapat berita ada satu lagi dari Desa Mulyasari dan kebetulan satu sekolah dengan anak yang pertama ini." jelasnya.
Dinkes Subang terus berkonsultasi dengan pihak Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi terkait kasus Difteri ini, untuk menentukan apakah akan ada pemberian ORI (Oubreak Response Immunization).
"Jadi imunisasi sebagai tindak lanjut dari kejadian luar biasa, apakah tahapnya hanya se Kecamatan Pamanukan atau se Kabupaten Subang," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait