Arief meyakini, penerapan model kerja sama pengadaan beras sejak dari on farm ini menjadi jawaban bagi upaya pemenuhan CBP berbasis produksi dalam negeri.
“Skema close loop ini akan memudahkan BULOG dalam melakukan penyerapan karena sumber pasokannya sudah jelas, sehingga diharapkan target serapan CBP bisa tercapai tanpa harus melakukan mekanisme pengadaan luar negeri. Pada intinya saya mengapresiasi terlaksananya penanaman perdana ini sebagai langkah awal pengamanan rantai pasokan CBP,” ujarnya.
Adapun, pada tahun ini, NFA menugaskan BULOG untuk mengelola CBP sebanyak 2,4 juta ton, dengan stok akhir tahun sebanyak 1,2 juta ton.
Sementara menurut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam kesempatan yang sama menyampaikan, BRIN menyambut baik terlaksananya tanam perdana ini dan berkomitmen membantu penguatan sektor pangan dari sisi yang paling hulu, diantaranya melalui riset dan pengembangan varietas. "Seperti untuk varietas baru padi yang pagi ini ditanam di dem area SHS Sukamandi," ujarnya.
Ia juga mengaku, BRIN tidak akan berhenti hanya sampai riset, namun turut memikirkan untuk hilirisasinya, sehingga varietas yang telah dikembangkan melalui riset tersebut akan dirasakan kebermanfaatannya secara luas. "Maka kita selalu gandeng mitra industri, seperti BUMN atau pelaku usaha swasta yang lain," ungkapnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait