SUBANG, iNewsSubang.id - Gelombang tinggi disertai angin kencang yang terjadi sepekan terakhir di pesisir pantai utara Subang, Jawa Barat membuat para nelayan tidak melaut, Selasa (7/2/2023). Kondisi ini membuat tempat pelelangan ikan menjadi sepi dari aktivitas.
Untuk menghilangkan rasa jenuh para nelayan di Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang hanya bisa beraktivitas dengan membereskan perlengkapan alat tangkap ataupun memperbaiki mesin kapal.
BACA JUGA : Jaga Ketahanan Pangan, Pemdes Blanakan Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Rumah
Darma (50) salah seorang nelayan mengaku kini tidak memiliki pemasukan dan terpaksa harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kini menganggur, tidak ada pemasukan untuk kebutuhan sehari hari ya mengutang saja ke warung, atau pinjam pada juragan kapal "ujar Darma (50) salah seorang nelayan asal Parean Indramayu.
BACA JUGA : Murah dan Enak, Aneka Ikan Laut Bakar di Laut Utara Subang Serba Rp35.000, Berikut Lokasinya
Sementara menurut Ketua KUD Mina Bahari Muara Ciasem Ade Kardi, banyaknya nelayan tidak melaut membuat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) berhenti beroperasi. Kini pasokan ikan sudah hampir sebulan lebih alami penurunan sekitar 80 prosen.
"Dampak cuaca buruk pasokan ikan turun, pelelangan berhenti beroperasi sementara tidak ada aktivitas dimulai sejak bulan Desember 2022 kemarin," katanya.
Ade menambahkan, dengan tidak melaitnya nelayan, pihaknya telah menyalurkan bantuan beras paceklik kepada ratusan belayan sebanyak 5 ton, setiap nelayan mendapatkan 4 kilogram beras.
BACA JUGA : Sesosok Mayat Perempuan Ditemukan di Sungai Tarum Timur, Berikut Identitasnya
"Bantuan beras paceklik untuk nelayan telah disalurkan, kita berharap perhatian dan bantuan juga dari Pemerintah Kabupaten Subang," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait