SUBANG, iNewsSubang.id - Pipa utama Perumda Tirta Rangga Subang (TRS) kembali patah untuk yang ketiga kalinya. Hal tersebut diakibatkan jalan Provinsi di Blok Ranggawulung, Kelurahan Parung, Subang kembali longsor.
Akibatnya, pelayanan air bersih Perumda TRS untuk wilayah Subang kota mati total. Jalan provinsi tersebut telah longsor sejak Oktober 2022. Namun perbaikan hanya sebatas sementara sehingga terus terjadi longsor susulan.
BACA JUGA : Muara Sungai Dangkal, Sejumlah Perahu Nelayan di Pantura Subang Kandas
Ketua Dewan Pengawas Perumda TRS Lukman Nurhakim mengatakan bahwa pipa yang patah merupakan pipa utama untuk distribusi ke pelanggan di wilayah Subang kota. Ia berharap, Pemprov Jabar segera melakukan perbaikan jalan permanen. Sebab pipa Perumda tertanam di bahu jalan provinsi.
"Ini kebocoran besar udah tiga kali. Pipa patah karena longsoran bahu jalan. Pertama sudah dibronjong kemudian longsor lagi. Perumda bertanggungjawab perbaikan pipa, tapi kalau jalan provinsi ini tidak diperbaiki permanen bisa jadi longsor lagi. Sebab tanahnya labil," ujar Lukman, Selasa (24/1/2023).
BACA JUGA : Aksi Solidaritas Nelayan Subang Turun ke Sungai Dorong Perahu yang Kandas Akibat Pendangkalan
Lukman berharap, Dinas PUPR Subang bisa membantu Perumda TRS berkoordinasi dengan Dinas PUPR Jawa Barat. Agar bahu jalan provinsi di blok Cimanggu, Parung itu bisa diperbaiki permanan.
"Bahu jalan harus dicor, PUPR lebih ahli tekniknya. Sebab kami ganti pipa terus-menerus bisa jadi patah lagi terdorong tekanan tanah bahu jalan," tambahnya.
Mengantisipasi layanan air berhenti total, Lukman sudah memerintahkan jajaran direksi untuk melakukan back up air bersih untuk pelanggan di wilayah Subang kota.
BACA JUGA : Tabrak Pembatas Jalan, Evakuasi Sopir Pikap Berjalan Dramatis
Ia pun berharap, perbaikan dapat dilakukan secara cepat agar pelanggan bisa lagi terlayani.
"Kami mohon maaf kepada para pelanggan. Tim akan segera melakukan perbaikan. Para direksi maupun kepala cabang Subang kota sudah di lokasi untuk memonitor dan mengawasi perbaikan. Jelas kejadian ini merugikan kami dan para pelanggan," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait