SUBANG, iNewsSubang.id - Pendangkalan muara sungai Ciasem di Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat membuat sejumlah perahu nelayan kandas. Pasalnya, ketinggian air di muara sungai Ciasem kini hanya 50 centimeter.
Perahu nelayan dengan berat 5 GT tidak dapat melintas karena minimal ketinggian air untuk perahu tersebut yaitu satu meter.
BACA JUGA : Muara Sungai Dangkal, Sejumlah Perahu Nelayan di Pantura Subang Kandas
Para nelayan pun terlihat turun ke muara sungai untuk mendorong perahu agar berjalan. Mereka saling bahu membahu mendorong perahu yang kandas akibat pendangkalan muara sungai tersebut.
Menurut Nono Suparno nelayan tradisional di Muara Ciasem, pendangkalan muara sungai Ciasem terjadi sejak dua pekan terakhir. Ketinggian air dari dasar muara sungai hanya sekitar 50 sentimeter.
BACA JUGA : Tabrak Pembatas Jalan, Evakuasi Sopir Pikap Berjalan Dramatis
"Akibatnya, nelayan tidak bisa leluasa menjalankan perahu seperti biasanya, para nelayan yang biasa mulai melaut pukul 15.00 WIB dan 05.00 kini mereka terpaksa menunggu air pasang bahkan hingga malam hari agar bisa dilalui perahu," ujar Nono kepada iNewsSubang.id Senin (23/1/23).
Nono menambahkan,akibat pendangkalan muara sungai Ciasem sangat merugikan nelayan. Pasalnya waktu melaut mereka menjadi terbatas.
"Sejumlah nelayan sempat tidak bisa melaut selama tiga hingga empat hari. Apabila dipaksakan melaut perahu nelayan dan mesin kapal akan rusak," katanya.
BACA JUGA : Ratusan Hektar Sawah dan Tambak di Pantura Subang Terendam Banjir
Para nelayan berharap agar pemerintah rutin melakukan normalisasi muara sungai Ciasem satu tahun dua kali. Pasalnya pendangkalan di muara sungai Ciasem ini lebih cepat dan berpasir dibandingkan muara sungai lainnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait