SUBANG, iNews.id - Pupuk Kujang dan IPB memperkenalkan aplikasi pupuk menggunakan teknologi drone kepada petani di Kampung Inovasi Himpunan Alumni IPB, Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Menurut VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Andi Komara, pihaknua selama ini berkomitmen terus mendukung penerapan teknologi di bidang pertanian. Perusahaan siap berkontribusi dalam segala upaya mengembangkan sistem pertanian moderen demi kemajuan petani dan ketahanan pangan.
BACA JUGA : Harga Telur Tembus Rp32.000, Pedagang Kue Bolu di Subang Merugi
“Dalam kesempatan itu kita memperkenalkan produk baru kami berupa pupuk daun,” ujarnya, Kamis (1/9/2022).
Di lahan para petani, pupuk daun tersebut disemprotkan oleh drone semprot besar dengan kapasitas tangki 20 liter. Drone bergerak terbang di atas hamparan sawah dan menyemprotkan pupuk daun secara otomatis.
BACA JUGA : Budidaya Ikan Patin, Napi Lapas Subang Raup Omzet Belasan Juta Sekali Panen
Di pinggir sawah, seorang operator berkonsentrasi di layar ponselnya memantau pergerakan drone secara seksama. Dalam demonstrasi pada Minggu, (28/8/2022), Penyemprotan pupuk di satu hektare sawah, bisa selesai dalam waktu 11 menit.
“Pupuk daun ini diberikan pada tanaman melalui mulut daun atau stoomata untuk memberikan unsur hara tambahan bagi tanaman selain yang diserap oleh akar tanaman,” Andi menambahkan.
Pupuk daun cair dengan kandungan lengkap baik makro maupun mikronutrien, NPK, kalsium magnesium dan tres element juga ada di sini bisa digunakan untuk semua jenis tanaman.
BACA JUGA : Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 43 Dibuka, Peserta Dapat Insentif Hingga Rp3,5 Juta
“Pupuk ini bisa menginsert kalsium dalam produk ini yang bermanafaat bagi ketahanan tanaman, dan meningkatkan rendemen,” ujar Rangga Jiwa dari Tim Riset Pupuk Kujang.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Pertanian Institur Pertanian Bogor Prof. Suryo Wiyono menuturkan, penggunaan drone di pertanian merupakan jawaban mengatasi tantangan kesulitan tenaga kerja di sektor pertanian.
BACA JUGA : Kontes Entok di Taman Anggur Kukulu Subang, Tingkatkan Nilai Ekonomi Peternak Entok
Demonstrasi drone semprot ini, diharapkan bisa memuat pertanian lebih moderen dan bisa menarik minat kaum muda berkecimpung di dunia pertanian.
Suryo menuturkan, dengan menggunakan drone, biaya tebar pupuk menjadi lebih rendah dibanding konfensional.
“Hitungannya kalau menggunakan drone ini, per hektare Rp 150 ribu sudah kompetitif dengan manual. Yang satu hektare bisa mencapai Rp 200 ribu. Jadi menggunakan drone bisa lebih hemat,” ujar Suryo.
BACA JUGA : Berantas Judi Online, Polres Subang Bentuk Tim Khusus
Selain itu, ujar Suryo, menebar pupuk menggunakan drone bisa lebih cepat. Dengan menggunakan drone, ujar Suryo, 100 hektare, cukup 4-5 hari sudah selesai.
“Kalau manual sehektare bisa 25 orang kerja. Kecepatannya dan kemerataannya efektifitas lebih baik menggunakan drone,” pungkas Suryo.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait