Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Lumpuhkan Aktivitas Nelayan Pantura Subang
SUBANG, iNewsSubang.id — Cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda perairan utara Laut Jawa membuat ribuan nelayan di pesisir Pantura Subang terpaksa menghentikan aktivitas melaut dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini menyebabkan ratusan kapal nelayan hanya bersandar di muara dan ditinggalkan pemiliknya.
Pantauan di perkampungan nelayan Blanakan dan Muara Ciasem, Kecamatan Blanakan, menunjukkan ratusan kapal nelayan terparkir rapat di sepanjang muara sungai. Kapal-kapal tersebut tak berani berlayar karena kuatnya angin dan tingginya gelombang yang dinilai membahayakan keselamatan.
“Sudah hampir dua minggu kami tidak melaut. Anginnya kencang sekali, gelombangnya tinggi, sangat berisiko kalau dipaksakan,” ujar Wanto, salah seorang nelayan Blanakan, saat ditemui di lokasi.
Selama tak melaut, sebagian nelayan memilih mengisi waktu dengan memperbaiki jaring, mengecek mesin kapal, atau melakukan perawatan ringan. Namun, tidak sedikit pula yang terpaksa pulang kampung karena sama sekali tidak memiliki penghasilan.
Kondisi ini berdampak langsung pada perekonomian keluarga nelayan. Banyak dari mereka mengeluhkan penurunan penghasilan yang drastis, bahkan ada yang terpaksa berutang kepada juragan kapal atau menjual perabotan rumah tangga demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau tidak melaut, kami tidak punya pemasukan sama sekali. Untuk makan sehari-hari saja susah, akhirnya terpaksa pinjam uang,” kata Kasma, nelayan Muara Ciasem. Ia berharap cuaca segera membaik agar aktivitas melaut bisa kembali normal.
Para nelayan berharap angin kencang dan gelombang tinggi segera mereda sehingga mereka dapat kembali melaut dan memulihkan kondisi ekonomi keluarga. Hingga kini, mereka masih terus memantau perkembangan cuaca sambil menunggu kondisi laut kembali aman.
Editor : Yudy Heryawan Juanda