Puluhan Warga Papua Tengah Belajar Budidaya Ikan Bioflok di Subang, Siap Tingkatkan Ekonomi Daerah

SUBANG, iNewsSubang.id – Puluhan warga asal Provinsi Papua Tengah menatap harapan baru dalam pengembangan ekonomi daerahnya melalui budidaya ikan air tawar. Sebanyak 45 warga Papua Tengah datang langsung ke Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk mengikuti pelatihan budidaya ikan dengan teknologi bioflok yang digelar Pandawa Fisheries Farm.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta tidak hanya diajarkan teknik budidaya, tetapi juga dibekali dengan peralatan serta benih ikan, mulai dari nila, lele, mas, hingga gurame. Teknologi bioflok yang diterapkan memungkinkan budidaya ikan dilakukan lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga diharapkan bisa menjadi solusi tepat untuk dikembangkan di tanah Papua.
Salah seorang peserta, Aleks Kamiroki, mengaku bangga bisa mengikuti pelatihan ini.
"Kami sangat bersyukur dan bangga bisa mengikuti pelatihan ini, karena setelah mendapatkan pelatihan budidaya ikan air tawar metode bioflok dan kembali ke Tanah Papua, kami akan menerapkannya di tanah kelahiran kami," ungkap Aleks penuh semangat.
Kepala Bidang Transmigrasi Disnakertrans dan ESDM Provinsi Papua Tengah, Yan Taribaba, juga menegaskan bahwa program ini membuka peluang besar bagi masyarakat Papua Tengah untuk lebih mandiri.
"Setiap warga kami yang dilatih di Kabupaten Subang ini, saat kembali ke Tanah Papua bisa mengembangkan yang mereka terima di sini. Ke depan, mereka juga bisa mendapatkan hasil dan membuat perekonomian keluarga mereka lebih baik," pungkas Yan.
Ia menambahkan, meskipun Papua Tengah memiliki potensi perikanan laut, namun budidaya perikanan air tawar masih sangat terbatas. Karena itu, metode bioflok dinilai sebagai inovasi baru yang bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat.
Sementara itu, Owner Pandawa Fisheries Farm, Dian Kustiadi, menjelaskan bahwa bioflok dipilih karena keunggulannya yang adaptif di berbagai kondisi, termasuk di Papua Tengah.
"Teknologi bioflok memberi banyak keuntungan, di antaranya efisiensi pakan dan lahan, penggunaan air lebih hemat, serta pengelolaan limbah yang bisa diubah menjadi pakan alami. Tidak hanya itu, dengan sistem bioflok, air tidak perlu sering diganti, biosecurity terjaga, dan hasilnya bisa menunjang keberlanjutan lingkungan," jelas Dian.
Menurut Dian, program pelatihan ini diharapkan bisa mencetak wirausahawan baru di bidang perikanan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi warga Papua Tengah.
Dipilihnya Subang sebagai lokasi pelatihan bukan tanpa alasan. Kabupaten Subang dikenal sebagai salah satu sentra ikan air tawar terbesar di Jawa Barat, sehingga menjadi tempat ideal untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Editor : Yudy Heryawan Juanda