Investasi Triliunan di Subang Terancam Mubazir, DPRD : Raperda Ketenagakerjaan jadi Kunci

SUBANG, iNewsSubang.id Subang kian menjadi magnet investasi dengan berdirinya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yakni Subang Smartpolitan dan Wahana Semesta Patimban. Dua kawasan industri strategis ini diyakini akan membuka peluang kerja besar-besaran bagi masyarakat lokal.
Namun, peluang emas itu justru menghadapi tantangan serius, yaitu keterbatasan kualitas sumber daya manusia (SDM) Subang, terutama di sektor otomotif dan manufaktur.
Ketua Komisi IV DPRD Subang, Zaenal Mufid, menegaskan pentingnya percepatan pembahasan Raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan guna mengatasi ketimpangan kompetensi tenaga kerja.
“Tenaga kerja seharusnya mampu menunjukkan kompetensinya melalui sertifikasi. Namun, hingga kini akses terhadap pelatihan keterampilan kerja masih terbatas,” ujar Zaenal Mufid, belum lama ini.
Menurutnya, mayoritas tenaga kerja Subang masih terjebak pada pendidikan dasar tanpa sertifikasi keterampilan sesuai kebutuhan industri. Padahal, dengan lahirnya Raperda tersebut, pemerintah daerah dapat mendorong pemerataan kesempatan kerja, menghadirkan SDM profesional, sekaligus memberi perlindungan bagi tenaga kerja lokal.
“Ketenagakerjaan tentunya akan lebih memudahkan pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang handal dan profesional, serta memberikan jaminan perlindungan kepada para remaja kerja di Subang,” tambahnya.
Zaenal menilai, persoalan ketenagakerjaan tidak sederhana. Mulai dari laju pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi, minimnya kesempatan kerja, rendahnya tingkat pendidikan serta produktivitas, hingga penyebaran penduduk yang timpang.
“Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan beberapa hal diantaranya, pertama, kualitas tenaga kerja yaitu mutu dari aspek pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki pekerja,” tegasnya.
Dengan investasi yang terus menggeliat, Subang kini berada di persimpangan jalan: apakah menjadi pusat industri modern dengan SDM unggul, atau hanya menjadi penonton di tanah sendiri.
Editor : Yudy Heryawan Juanda