Warga Sumringah Dapat Beras Murah dari Pupuk Indonesia, Hanya Rp30 Ribu Per 5 Kilogram

JAKARTA, iNewsSubang.id – Ribuan warga di sekitar kantor pusat PT Pupuk Indonesia (Persero) menyambut gembira penyaluran 2.574 paket beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang digelar pada 8–19 September 2025. Program ini merupakan bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM) dan berlangsung di lapangan parkir kantor pusat Pupuk Indonesia, Jakarta Barat.
Kebahagiaan warga pun terlihat jelas. Fahmi, warga Kecamatan Kemanggisan, Jakarta Barat, mengaku sangat terbantu dengan program ini. “Saya merasa senang dengan program Pupuk Indonesia yang menyediakan beras SPHP, kami sangat terbantu karena bisa dapat beras dengan harga yang murah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Burhanudin, pengemudi ojek online yang juga warga Kemanggisan. Ia merasa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. “Terima kasih Pupuk Indonesia dengan program beras murahnya, kami terbantu dengan program beras murah ini,” katanya.
Penyaluran beras SPHP ini merupakan rangkaian kegiatan Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) 2025. Pada Kamis (4/9/2025), acara simbolis penyaluran dilakukan oleh Komisaris Utama Pupuk Indonesia, Sudaryono, bersama Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, kepada tiga perwakilan masyarakat.
Rahmad menegaskan, kegiatan ini merupakan wujud dukungan terhadap program pemerintah. “Hari ini melalui langkah sederhana Pupuk Indonesia dalam mendukung Gerakan Pangan Murah Pemerintah, kita melaksanakan seremoni simbolis, kita akan membagikan voucher untuk masyarakat bisa membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” ungkapnya.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Pupuk Indonesia menyediakan voucher bagi masyarakat maupun tenaga outsourcing untuk menebus paket beras SPHP. Dengan voucher tersebut, masyarakat hanya perlu membayar Rp30.000 per paket beras ukuran 5 kilogram.
“Satu kantong kalau HET-nya itu kan Rp62.500, nanti masyarakat bisa membeli dengan harga cukup Rp30.000 per kemasan 5 kg, dan kita bagikan kepada masyarakat dan tenaga outsourcing. Jadi mudah-mudahan ini adalah tidak hanya menjadi inovasi, tapi juga kebermanfaatan sosial Perusahaan bagi masyarakat sekitar,” jelas Rahmad.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa bantuan beras bukan sekadar pemenuhan kebutuhan pokok, tetapi juga simbol kepedulian perusahaan. “Pupuk Indonesia berharap setiap bulir beras yang kita bagikan bukan sekadar bahan pangan, melainkan sebagai simbol kepedulian Perusahaan kepada masyarakat. Inilah wujud nyata bahwa inovasi dan kebermanfaatan sosial berjalan seiring, menghadirkan harapan, menjaga ketahanan pangan, sekaligus mempererat hubungan Perusahaan dengan masyarakat,” tutupnya.
Program Gerakan Pangan Murah ini juga bersinergi dengan berbagai kementerian, lembaga, serta BUMN lain, termasuk Bulog, Pos Indonesia, ID Food, dan PT Perkebunan Nasional. Pemerintah sendiri mengalokasikan 43.665 ton beras SPHP dalam program ini, dengan target penyaluran mencapai 1,3 juta ton sepanjang Juli–Desember 2025.
Editor : Yudy Heryawan Juanda