get app
inews
Aa Text
Read Next : Festival Layangan Meriahkan Langit Pantura Subang di Libur Panjang Tahun Baru Hijriah

SD Negeri di Pantura Subang Hanya Dapat Tujuh Siswa Baru di Tahun Ajaran 2025-2026

Senin, 14 Juli 2025 | 17:34 WIB
header img
SD Negeri di Pantura Subang Hanya Dapat Tujuh Siswa Baru di Tahun Ajaran 2025-2026. Foto: Agus Hidayat/iNewsSubang.id

SUBANG, iNewsSubang.id – Fenomena menurunnya jumlah peserta didik kembali terjadi di wilayah Pantura Kabupaten Subang. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukamanah, yang berlokasi di Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, hanya menerima tujuh siswa baru pada Tahun Ajaran 2025-2026.

Kondisi ini cukup memprihatinkan, mengingat pada tahun ajaran sebelumnya (2024-2025), sekolah ini masih menerima sebanyak 13 siswa baru. Penurunan tersebut mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan di wilayah dengan jumlah penduduk rendah serta keterbatasan sarana dan prasarana.

Menurut Kepala SDN Sukamanah, Hendrawan Sukmara, sedikitnya jumlah siswa baru ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni minimnya jumlah anak usia sekolah di wilayah tersebut serta kondisi fasilitas sekolah yang belum memadai.

"Turunnya jumlah siswa baru salah satu faktornya minimnya jumlah penduduk di Dusun Sukamanah Baru, juga minim fasilitas sekolah sehingga warga memilih menyekolahkan anaknya ke luar kampung," ujar Hendrawan, Senin (14/7/2025).

Meski hanya memiliki tujuh siswa baru, Hendrawan menegaskan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap berlangsung secara normal. Para guru tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, meskipun harus mengajar dengan sumber daya terbatas.

Para tenaga pendidik di SDN Sukamanah pun berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi sarana dan prasarana sekolah, agar ke depan bisa menarik minat warga sekitar untuk kembali mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di sekolah tersebut.

“Kami para guru berharap pemerintah untuk lebih memperhatikan fasilitas sarana prasarana penunjang sekolah yang memadai supaya bisa mendongkrak minat warga untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah ini,” imbuhnya.

Kondisi seperti ini menjadi tantangan serius dalam upaya pemerataan pendidikan, khususnya di daerah pelosok. Perlu kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan agar akses dan kualitas pendidikan di daerah-daerah pinggiran dapat terus ditingkatkan.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut