get app
inews
Aa Text
Read Next : PAPANAS Sultan Bantah Terlibat Aksi Unjuk Rasa Pedagang Nanas di Jalancagak

Usai Digusur, Pedagang Nanas Subang Gelar Aksi, Tagih Janji Gubernur Dedi Mulyadi

Selasa, 10 Juni 2025 | 12:12 WIB
header img
Usai Digusur, Pedagang Nanas Subang Gelar Aksi, Tagih Janji Gubernur Dedi Mulyadi. (Foto: Istimewa)

SUBANG, iNews.id – Ratusan pedagang nanas di Kabupaten Subang menggelar aksi unjuk rasa di bundaran Tugu Nanas, Jalancagak, Subang, Selasa (10/6/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap janji yang belum direalisasikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita.

Para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Nanas (Papanas) menyatakan bahwa lapak dagang mereka telah dibongkar hampir sebulan lalu, tanpa adanya kepastian mengenai relokasi. Pembongkaran tersebut berdampak besar pada mata pencaharian mereka yang kini terhenti.

Ketua Papanas, Muhammad Husni, menyampaikan bahwa aksi ini digelar untuk menagih janji yang disampaikan oleh Dedi Mulyadi dua minggu lalu.

“Kami tidak sedang meminta-minta. Tapi ini janji yang disampaikan sendiri oleh Kang Dedi Mulyadi. Janji itu mencakup uang ganti rugi dagangan, uang tunggu dua bulan, sembako seperti beras dan telur, serta pembangunan tempat baru untuk para pedagang,” ujarnya. 

Husni menambahkan bahwa selama dua minggu terakhir, pihaknya telah berupaya menghubungi sejumlah instansi, baik di tingkat Kabupaten Subang maupun Provinsi Jawa Barat. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Jawabannya selalu digantung. Tidak ada kepastian kapan kami akan menerima bantuan yang dijanjikan. Kami ini hanya ingin kembali berdagang dengan tenang,” katanya.

Sebagai tindak lanjut dari aksi ini, perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat disebut telah meminta perwakilan pedagang untuk datang langsung ke Gedung Sate, Bandung. Rencananya, sebanyak 100 orang dari Papanas akan diberangkatkan untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada Gubernur Dedi Mulyadi.

Dalam aksinya, para pedagang berharap agar pemerintah benar-benar mendengarkan suara mereka dan segera merealisasikan janji-janji yang telah disampaikan.

"Kami ini rakyat kecil sedang mencari nafkah tapi sekarang lapak kami sudah rata, kami tak bisa berjualan. Kompensasi pun yang dijanjikan pun belum direalisasikan," imbuh Husni. 

Husni juga mengingatkan agar Gubernur dan Bupati tidak menjadikan penderitaan rakyat kecil sebagai bahan pencitraan.

"Membongkar bangunan dijadikan ajang pencitraan dengan dijadikan konten dan dijanjikan kompensasi namun sampai saat ini belum direalisasikan kompensasi tersebut, sehingga kami terpaksa turun ke jalan, menagih janji tersebut," pungkasnya.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut