Polisi Razia Kontrakan di Pagaden, Temukan Pasangan Bukan Muhrim dan Miras

SUBANG, iNewsSubang.id – Merespons laporan masyarakat terkait dugaan kontrakan yang dijadikan tempat prostitusi serta aktivitas mencurigakan seperti pertemuan larut malam dan konsumsi minuman keras, jajaran Polsek Pagaden menggelar razia di sebuah kontrakan di Gang Kajojo, Kampung Serangsari, Desa Sukamulya, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Sabtu (22/02/2025) malam.
Razia yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Pagaden, Kompol Dede Suherman, melibatkan anggota gabungan dari kepolisian. Hasilnya, petugas menemukan pasangan pria dan wanita yang tidak memiliki ikatan pernikahan di dalam kamar kontrakan, serta seorang perempuan di bawah umur dan puluhan botol bekas minuman keras.
Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, melalui Kapolsek Pagaden Kompol Dede Suherman, menegaskan bahwa razia ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang merasa resah dengan aktivitas di kontrakan tersebut.
“Berdasarkan laporan dari masyarakat, lokasi kontrakan tersebut sering menjadi tempat berkumpul anak muda hingga larut malam, keluar masuk tamu yang mencurigakan, serta ditemukan konsumsi minuman keras. Setelah kami periksa, ternyata betul ditemukan pasangan bukan muhrim dan seorang perempuan di bawah umur,” ujar Kapolsek.
Menjelang bulan suci Ramadan, Polsek Pagaden berkomitmen untuk memberantas penyakit masyarakat (pekat) demi menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
“Kami terus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadan. Oleh karena itu, kegiatan razia seperti ini akan terus dilakukan guna menekan aktivitas yang meresahkan masyarakat,” lanjutnya.
Dalam razia tersebut, petugas juga menemukan puluhan botol bekas minuman keras yang berserakan di lokasi kontrakan. Para penghuni kontrakan yang terjaring kemudian didata dan diperiksa lebih lanjut.
“Kami juga memanggil penanggung jawab kontrakan, ketua RT, dan ketua RW setempat. Mereka kami edukasi agar lebih selektif dalam menerima penghuni kontrakan atau kos-kosan. Setiap penghuni baru wajib melapor ke RT dan harus memiliki identitas yang jelas, sehingga kejadian serupa tidak terulang dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tandas Kapolsek.
Dengan adanya razia ini, diharapkan masyarakat semakin waspada dan berperan aktif dalam menjaga ketertiban lingkungan dengan melaporkan aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwajib.
Editor : Yudy Heryawan Juanda