Sementara itu, Urip Soeprianto, yang akrab disapa Bos Urip, merasa senang bisa berbagi pemikiran. Menurutnya, hal utama dalam pengembangan BUMDes adalah mencari cara agar tidak bergantung pada anggaran dari daerah atau pemerintah desa.
“Artinya kita harus mandiri. Jadi kita harus buat kajiannya terlebih dahulu atau visibility study. Dan kemudian perbanyak ngopi atau diskusi,” ungkapnya.
Bos Urip menyatakan bahwa dirinya siap membantu BUMDes di Subang. “Ayo, saya siap. Mari kita bersama- sama dalam mengembangkan BUMDes di Subang lebih maju,” imbuhnya.
Bos Urip menjelaskan bahwa potensi pengembangan BUMDes di Kabupaten Subang sangat besar. “Saya mengajak, temen-temen BUMDes perbanyak studi pintar dan menambah wawasan. Urusan modal menurut saya, itu nomer dua tiga. Yang utama adalah keinginan akan bermanfaatan,” jelasnya.
Selain itu, Bos Urip juga meminta Forum BUMDes untuk melakukan studi banding agar dapat menambah ilmu dan wawasan. “Silahkan ajukan studi banding, entah itu desa wisata atau ke BUMDes yang sudah maju,” pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda