"Nah Difteri ini kan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dimana kita sering mendengar imunisasi DPT, tapi dari riwayat imunisasi anak ini sebenarnya lengkap, cuma karena mungkin virulensinya terlalu ganas kumannya sehingga bermanifestasi kepada anak ini," katanya.
Untuk mencegah penularan yang masif, Dinkes Subang telah melakukan tracing terhadap 15 orang yang kontak erat dengan anak tersebut, mulai dari keluarga hingga teman sekolahnya.
"Kami sudah melakukan tracing. Kemarin didapatkan 15 orang kontak erat, jadi kita seperti diingatkan ke memori Covid19 ini, kami sudah tracing keluarga dan rekan-rekan sekolah yang pernah kontak dengan dia itu ada 15 dan tadi pagi kami sudah mengambil pusat tenggoroknya, lendir di tenggorokan untuk melihat apakah mereka juga tertular atau tidak," ungkapnya.
Dr. Maxi juga menjelaskan bahwa kondisi anak tersebut kini koma di RSHS. Selain itu, ternyata ditemukan satu anak lagi di Kecamatan Pamanukan yang terinfeksi Difteri. Anak tersebut satu sekolah dengan anak pertama.
Editor : Yudy Heryawan Juanda