SUBANG, iNewsSubang.id - Revitalisasi alun-alun Kabupaten Subang, Jawa Barat hingga kini masih dalam tahap pembangunan. Namun, pembangunan tersebut telah menjadi pusat perhatian masyarakat.
Selain bangunannya yang megah dengan anggaran Rp16 miliar dari APBD Pemprov Jawa Barat, batik Megamendung yang terpampang di gerbang alun-alun Subang tersebut menjadi perbincangan masyarakat.
Alun-alun Benteng Pancasila Subang sendiri dibangun dengan memiliki berbagai spot dan bangunan, yaitu gerbang utama, pendopo upacara, air mancur, gedung pengelola, area kuliner, amphitheater, playground, pedestrian, joging track, dan sclupture & area skatepark.
Menurut Kabid Fisik BP4D, Bambang Supalar, selain icon Kabupaten Subang, beberapa icon di Jawa Barat juga dipasang di alun-alun Subang. Pasalnya, pembangunan alun-alun merupakan proyek dari Pemprov Jabar.
Pada desain alun-alun Benteng Pancasila ini, Bambang menambahkan, mengambil konsep besar yaitu melihat pembagian peta Topografi dari Kabupaten Subang yang terdiri dari 3 tahapan yaitu lautan (daerah pantai), dataran rendah (Perkotaan) dan Dataran Tinggi (Pengunungan).
"Kemudian keadaan topografi tersebut juga di terapkan pada pola gradasi warna gerbang yang menggambarkan keadaan topografi tersebut yaitu ada gradasi warna biru yang semakin keatas semakin memudar menggambarkan keadaan topografi semakin ke atas semakin tinggi yang kemudian di akhiri dengan warna hijau yang melambangkan pegunungan dan warna orange mega mendung yang merupakan ciri khas Jawa Barat pula," ujarnya.
Selain itu, Bambang menjelaskan untuk design pendopo di alun-alun memiliki konsep bangunan Sunda dapat dilihat dari atapnya yang mengadopsi atap julang ngapak serta elemen sunda lainnya dapat dilihat adanya capit gunting pada setiap ujung atapnya serta pada kolom pendopo ini terdapat ornament ukir bermotif kulit nanas.
"Kemudian pada atap pendopo ini terdapat mahkota yang mengadopsi pada bangunan heritage Wisma Karya. Kemudian pada pada bagian samping kiri dan kanan Pendopo terdapat tugu kujang yang merupakan salah satu pusaka dari jawa barat yang menjadi ciri dari khas dari logo Provinsi Jawa Barat," tegasnya.
Sementara pada design air mancur ini terdapat sebuah tugu yang menggambarkan sebuah siluet buah nanas yang telah di iris sehingga tidak menyerupai aslinya, mengingat tugu nanas yang memiliki bentuk persis seperti aslinya sudah ada maka kami membuat bentuk seperti nanas yang telah di iris.
Siluet nanas digunakan pada tugu air mancur ini karena buah nanas merupakan salah satu komoditas hasil alam yang cukup membawa nama subang terkenal dengan nanasnya.
"Selain itu pada air mancur ini juga terdapat patung singa yang merupakan symbol salah satu kesenian dari subang yaitu sisingaan," kata Bambang.
Untuk design bangunan pengelola, Bambang melanjutkan memiliki konsep bangunan green building dimana atapnya menggunakan Roof garden dengan rumput asli yang membuat bangunan ini akan tampak iconic.
"Green building ini diterapkan karena mengingat alun-alun benteng Pancasila ini merupakan lapangan rumput hijau maka dengan menggunakan atap roof garden ini akan tetap menampilkan citra alun-alun sebagai kawasan terbuka hijau," katanya.
Terakhir untuk Design area kuliner, Bambang mengungkapkan diberi nama (JAWARA NIAGA) yang merupakan salah satu visi dari Bupati Subang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, kemudian dibuat konsep area pedagang secara terpusat agar para pedagang memiliki wadah khusus untuk berjualan di Alun-alun Benteng Pancasila ini.
"Dengan demikian perkonomian masyarakat yang berjualan di alun-alun ini tetap berjalan, serta dapat berjualan dengan tertib tidak berjualan d pinggir jalan sehingga tidak menimbulkan kemacetan dan kekumuhan pada alun-alun benteng pancasila ini," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda