SUBANG, iNews.id - Es goyobod, menjadi minuman favorit dan selalu dicari warga Subang untuk berbuka puasa. Es goyobod merupakan minuman khas sunda yang kini keberadaannya nyaris punah.
Pasalnya, meskipun minuman ini diburu saat ramadhan, namun tidak banyak yang menjual es yang terbuat dari sagu aren ini. Di Kabupaten Subang, diketahui hanya dua orang yang berjualan es goyobod. Mereka merupakan ayah dan anak yang juga berjualan mewarisi nenek moyangnya.
BACA JUGA : Papan Reklame Roboh di Pusat Kota Subang, Arus Lalu Lintas Sempat Terganggu
Abah Adut Suwardi, meskipun kini berusia 73 tahun, namun tetap bersemangat berjualan es goyobod. Abah Adut biasanya berjualan di depan Kantor Kecamatan Subang setiap sore. Bahkan saat Ramadhan seperti ini, hanya 3 jam, jualannya langsung ludes terjual.
Es goyobod merupakan campuran antara olahan sagu aren dan air santan. Sagu aren dicampur dengan air panas sampai menggumpal lalu dituangkan ke nampan dan disimpan semalaman. Sementara air santan di campur dengan air matang, gula, serta susu kental manis dan es batu.
BACA JUGA : Pesantren Ramadhan Lapas Kelas II A Subang Disambut Baik Warga Binaan
Menurut Abah Adut, saat bulan ramadhan ini dagangannya selalu habis. Namun sejak pandemi, kini jualannya menurun hingga 100 persen. biasanya setiap hari bisa habis 300 porsi, kini hanya 150 porsi.
"Alhamdulillah suka habis, cepat atau lambat juga, pokoknya dari waktunya abis magrib abis aja dari jam 15.00 WIB," ujarnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait