Petugas PU Jabar Tebang Pohon di Depan RS Plumbon Subang, Tak Sejalan dengan Kampanye Lingkungan KDM
SUBANG, iNewsSubang.id – Aksi penebangan 10 pohon yang dilakukan petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Barat di depan Rumah Sakit Mitra Plumbon Subang menuai kritikan tajam dari aktivis pecinta lingkungan. Pasalnya, tindakan tersebut dinilai tidak sejalan dengan semangat pelestarian lingkungan yang selama ini digaungkan oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM.
Penebangan dilakukan di tepi jalan raya provinsi yang menjadi akses utama menuju rumah sakit yang hampir rampung dibangun. Namun, banyak pihak menilai tidak ada kondisi darurat yang mengharuskan pohon-pohon tersebut ditebang, mengingat area keluar masuk kendaraan masih memadai dan pohon-pohon yang ditebang tergolong masih muda.
Mustofa, petugas PU yang menjadi mandor pelaksanaan penebangan, menyebut bahwa kegiatan tersebut sudah memiliki izin dan dirinya hanya menjalankan perintah dari atasan.
"Ijinna udah ada pak, di Bapak itu Pak Kayat, saya cuma pelaksana di lapangan, masalah lainnya tidak tahu," ujarnya kepada iNewsSubang.id.
"Pak Kayat bagian pengamat yang tahu kenapa pohon ini ditebang. Perijinan langsung di Bandung. Kita mah cuma mendapatkan perintah ya dikerjakan," sambungnya.
Namun, pernyataan tersebut tidak meredam kritik dari aktivis lingkungan. Ketua Umum Keluarga Besar Pecinta Alam (KBPA) Kabupaten Subang, Gigin Fajar Sujalaga, menyayangkan tindakan penebangan tersebut yang dianggap bertentangan dengan upaya menjaga lingkungan hidup di tengah isu pemanasan global.
"Pohon di pinggir jalan itu bukan hanya elemen estetika, tapi fungsinya sangat vital untuk menurunkan suhu udara, menyerap polusi, dan meredam kebisingan. Penebangan pohon tanpa alasan mendesak justru mencederai semangat pelestarian yang selama ini digaungkan oleh Gubernur," kritik Gigin.
Ia juga menambahkan bahwa keberadaan pohon di kawasan perkotaan sangat penting untuk menjaga kualitas udara, memperkuat ekosistem mikro, dan memberikan kenyamanan bagi warga dan pengguna jalan.
"Kalau semua pembangunan mengorbankan pohon, ke mana arah kita dalam menjaga lingkungan? Pemerintah seharusnya menjadi teladan, bukan malah memberikan contoh buruk," tegas Gigin.
Kritik ini menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah dan provinsi agar setiap pembangunan tetap memperhatikan aspek lingkungan secara menyeluruh, terlebih di era ketika krisis iklim menjadi perhatian global.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait