SUBANG, iNews.id - Pandemi Covid-19 membuat Arab Saudi menutup ibadah Umroh dan Haji bagi Jemaah Mancanegara. Arab Saudi baru membuka kembali pintu ibadah Umrah bagi jemaah luar Arab Saudi pada awal tahun 2022 ini.
Sejak saat itu, Jawa Barat telah memberangkatkan jemaah umrah sebanyak 2500 orang. Kini antusiasme ibadah umrah di Jawa Barat terus meningkat.
BACA JUGA : Daftar Tunggu Ibadah Haji di Jabar Paling Lama 28 Tahun, Bagaimana di Subang?
Salah satu jemaah umroh asal Subang akhirnya bisa berangkat ke tanah suci setelah tertunda selama dua tahun. Nani Rohaeni (60) yang seharusnya berangkat pada Maret 2020 baru bisa berangkat saat ini.
"Alhamdulillah senang udah bisa berangkat lagi, saya tertunda dua tahun, tadinya saya berangkat jadwalnya Maret 2020, alhamdulillah sekarang akhirnya berangkat," ujar Nani kepada wartawan saat akan berangkat Umroh, Rabu (23/3/2022).
BACA JUGA : Bus Tabrak Truk di Tol Cipali Subang, 1 Tewas Belasan Penumpang Luka
Kebahagiaan terlihat dari raut wajah Nani dan suaminya. Nani berharap agar dapat melaksanakan ibadah Umroh dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat.
"Mudah-mudahan saya dan suami sehat, lancar diperjalanan di sana bisa melaksanakan ibadah sesuai apa yang saya inginkan dan kembali dengan selamat," imbuhnya.
Jemaah umrah asal Subang, Nani Rohaeni akhirnya bisa berangkat setelah tertunda 2 tahun. (Foto: Yudy H Juanda)
Sementara menurut Kabid Penyelenggaraan Haji Dan Umroh Kemenag Jawa Barat, A.H. Ramdhony, saat ini tidak ada karantina untuk jemaah umroh. Jadi proses pemberangkatan jemaah umrah kini sudah 90 persen normal.
"Alhamdulillah pemberangkatan umroh sampai saat ini 90% dalam kondisi normal seperti biasa," ujarnya.
BACA JUGA : Polres Subang Selidiki Kasus Pencurian Uang Honor Aparatur Desa Sukasari Subang
Ramdhony berharap dengan pelonggaran pemberangkatan ibadah umroh ini dapat menjadi sinyal positif bahwa ibadah haji dapat dilaksanakan pada tahun ini.
"Mudah-mudahan ini menjadi sinyal positif bagi keberlangsungan ibadah umroh dan mudah-mudahan ini juga menjadi sinyal positif bahwa ibadah haji bisa dilaksanakan," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait